Lihat ke Halaman Asli

aris moza

menekuni dunia pendidikan sebab aku percaya dari sanalah mulanya segala keberhasilan itu bermula

Menuju 30 September, Politik Taktik Prajurit Menumpas Jenderal

Diperbarui: 29 September 2020   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagi Masyarakat Indonesia bulan ke 9 dari deretan bulan Masehi ini bukan hitungan kalender biasa. Ada suatu peristiwa yang membuat Masyarakat Indonesia selalu mengaitkan peristiwa itu dengan bulan September.

Sepenggal tragedi politik yang begitu kelam. Malam itu Jakarta Ibu Kota Indonesia begitu sunyi. Namun gemintang diangkasa begitu ramai bagikan taburan bohlam lampu yang di gantungkan di angkasa.

Tapi tidak dengan segerombolan orang yang sedang merencanakan sesuatu. Para prajurit elit Negara sedang bersiap-siap menerima tugas. Tepat dini hari itu, raungan truk-truk berpencar dari satu titik menuju rumah-rumah Jendral kebanggaan Indonesia.

Bagi para pemulung yang tidak tau ikhwal perpolitikan bangsa. Malam itu tak ada bedanya dengan malam-malam yang telah dilaluinya. Atau pedagang Asongan yang barang kali sedang menerka-nerka hasil keuntungan siang tadi. Tapi tidak dengan segerombolan orang itu yang telah punya agenda besar. Baginya ini adalah titik perjuangan. Tugas yang diberinya oleh Pimpinan adalah tugas yang harus di tunaikan.

Dipihak lain, para Jenderal sedang tertidur lelap bersama keluarganya.  Mungkin mereka sedang bermimpi Surga begitu dekat. Atau sedang melihat Indonesia dikemudian hari. Namun mimpi itu harus terhenti, mereka dikagetkan dengan gedoran pintu.

Para Jendral tentu merasa heran tengah malam begini ada tamu? Namun keheranan itu tak berlangsung lama. Sebab bedil terlanjur menyalak menghentikan segalanya.  Para Jendral harus menerima kenyataan digelandang oleh prajuritnya sendiri ke tempat sunyi. Dalam keadaan terbunuh ataupun teraniyaya. Sungguh hari yang nestapa. Sebuah penghianatan prajurit terhadap pimpinannya.
Malam itu malam yang sunyi ditengah hutan tepi Jakarta 7 Jenderal Indonesia kembali ke tanah Pertiwi.

Peristiwa inilah yang menjadikan September begitu penting dalam deret sejarah Indonesia. Masyarakat Indonesia sangat mengenang peristiwa ini.

Itu sebab Setiap September datang, perbicangan seputar kejadian kelam itu begitu santer. Kejadian itu kemudian hari pasca persitiwa itu diperingati sebgai tonggak sejarah baru. Peristiwa G30S/PKI

kami hanya menjalankan tugas Jenderal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline