Setelah meledaknya kasus Akidi Tio, saya coba untuk merenungkan berbagai hal dalam hidup ini serta mulai memberikan perhatian kepada sekeliling. Ada apa yang tengah terjadi tapi terlewatkan.
Mulai membolak balik halaman facebook, instagram dan chat-chat di grup WA dan telegram. Mencari kira-kira apa yang tengah terjadi tetapi terlewatkan untuk diperhatikan.
Secara garis besar dari media sosial itu, ada dua benang merah yang terlihat sangat nyata, pertama, banyak sekali orang yang memamerkan dirinya secara berlebihan. Cenderung memaksakan seolah tak lagi perduli kehadiran orang lain disekelilingnya.
Kedua, berbohong - bisa diartikan secara luas, seperti tidak menepati janji, menginformasikan sesuatu yang tidak memiliki nilai kebenaran dan turunan-turunan bohong lainnya.
Lalu menjadi permenungan saya, mengapa orang-orang tersebut melakukan itu. Tentulah ada maksud dan tujuan yang ingin dicapainya, karena saya percaya bahwasanya manusia adalah makhluk rasional. Pastilah ada alasan kuat untuk melakukan itu, walaupun semua itu dilakukan atas dorongan alam bawah sadarnya sekalipun.
Mengapa orang suka pamer?.
Dari orang yang bertipe seperti ini, Ia ingin agar orang lain mengetahui apa yang dimilikinya dan apa yang sedang dilakukannya.
Lalu dibalik ini tersembunyi alasan mengapa ia ingin orang lain tahu?.
Ada begitu banyak alasan dibaliknya. Ia ingin mendapatkan penghargaan, ia ingin memperoleh pengakuan, ia ingin agar dinilai mampu. Dan ada beribu alasan lagi yang bisa diungkapkan. Tetapi semua itu berujung kepada kekosongan didalam hatinya. Ia sebetulnya hidup dalam kesepian dan tidak bahagia.
Mengapa orang suka berbohong?.