Lihat ke Halaman Asli

James Kavanagh

Tanpa Jabatan

Pentingnya Membangkitkan Minat Membaca Anak Indonesia

Diperbarui: 25 Februari 2019   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bahasa tertulis seperti di buku dan koran punya kosakata yang lebih besar dan luas daripada bahasa lisan yang digunakan dalam percakapan dan obrolan sehari-hari. Makanya membaca buku adalah pemicu utama dalam pertumbuhan kosakata anak.

Kosakata yang lebih kaya adalah kunci biar anak bisa dapat prestasi bagus dalam pendidikan. Jika belajar sains atau matematika, kemampuan memahami kosakata dalam bukunya penting untuk pelajarannya dan jika anak punya kosakata kecil, mereka akan ada kesulitan membaca dan mengerti pelajarannya.

Satu alasan utama mengapa anak dari keluarga kaya bisa dapat prestasi lebih bagus dalam pendidikan dibandingkan anak dari keluarga kurang mampu adalah budaya membaca yang dibangkitkan oleh orangtuanya.

Anak dari keluarga kaya sering dibawa ke perpustakaan oleh orangtuanya, dibelikan buku dan membaca buku bersama orangtuanya. Ini semuanya memicu ketertarikan dunia literasi kepada anaknya. Kosakata yang anak ini belajar dari buku menjadi senjata yang menjaminkan mereka kemajuan dalam pendidikan dan dapat prestasi bagus.

Di sekolah, anak dari keluarga miskin bisa diajak membaca buku, kunjungi perpustakaan dan lain-lain dan itu menjamin anak dari keluarga kurang mampu tidak ketinggalan oleh anak dari keluarga kaya. Tapi karena budaya membaca tidak ada di lingkungannya di luar sekolah, pertumbuhan anak dari keluarga kurang mampu akan berkendala. 

Setiap tahun, saat ada liburan sekolah, anak dari keluarga kaya tetap distimulasi oleh orangtuanya lewat diajak membaca buku, mengikuti kursus main music atau ada les bahasa. Tapi anak dari keluarga kurang mampu dalam waktu yang sama tidak dapat stimulasi ini dan ini menjadi halangan besar untuk mereka.

Sesudah liburan sudah selesai, anak dari keluarga kaya masuk kelas baru dengan kosakata yang lebih besar karena budaya membaca yang ada di rumah dan ini menyiapkan anaknya untuk pelajaran baru yang akan dihadapi oleh mereka. Tapi kosakata anak dari keluarga kurang mampu malah anjlok sesudah liburan sekolah selesai karena budaya membaca itu tidak ada.

Oleh karena itu, untuk menjamin pertumbuhan sumber daya manusia Indonesia dan menjamin semua anak bisa dapat prestasi bagus di sekolah, itu penting untuk membangkitkan budaya membaca di dalam kalangan kurang mampu. Ini bisa digapai lewat pembangunan perpustakaan serta mengembangkan koleksi buku di dalam perpustakaan yang sudah ada, mendidik orangtuanya tentang pentingnya membaca untuk pertumbuhan anak dan yang paling penting.

Kita harus menjadi contoh untuk anak dari generasi berikutnya. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan di mana buku sering dibaca akan menjadi tertarik membaca buku juga. Marilah kita membuat budaya membaca lewat membaca buku dan menginspirasikan generasi berikutnya!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline