Banyak yang memujinya karena dia terlampau sukses dalam karirnya. Muda, berbakat, pekerja, sekaligus pemilik bisnis.
Namun mereka lupa bahwa yang dipuja tidak seberuntung mereka dalam percintaan.
Sempat terbesit, secemburu itukah Sang
Dewi Cinta kepada setiap lelaki yang mencoba mendapatkannya; Hinga hingga panah cinta itu tidak pernah benar-benar mengena.?
Dia terlihat begitu berbahagia dari luar tapi dia hanya gadis biasa yang kadang bergejolak ketika masanya tiba untuk menstruasi.
Ya,.. dia juga bergejolak, dengan sentuhan, sosok lelaki, perhatian, candaan-candaan kecil dan sesekali menunggu kecupan di dahi atau mungkin lebih dari itu.
Tapi mungkin Sang Dewi Cinta cemburu. Cemburu melihat beberapa lelaki gagah yang mulai menarik panah-panah cintanya yang lalu dipatahkannya ditengah udara.
Atau mungkin saja Sang Dewi benar-benar tidak ingin dirinya didekati siapapun.
Tidak ada busur yang benar-benar tertancap, tidak ada rasa yang benar-benar merona.
Dia hanya sendiri dalam bisunya kemewahan.