Jangan suka menganggap remeh anak-anak yang nakal, menjengkelkan, atau menyebalkan. Jangan pernah membenci kehadiran mereka. Mungkin mereka ada di tempat anda bekerja. Mungkin mereka ada di sekitar rumah anda. Atau mungkin saja, mereka adalah anggota keluarga anda sendiri. Tapi, jangan pernah menaruh benci atau bersikap tak acuh pada mereka, "yang sering dicap nakal"". Mengapa?
1. KARENA MASA DEPAN BISA SAJA BERKATA LAIN
Banyak hal yang tidak terduga ketika berbicara mengenai masa depan. Itu misteri. Sepengelaman saya, banyak anak-anak yang waktu dulunya nakalnya minta ampun. Tapi, kok besarnya mereka hidup berubah. Dulu, mereka jadi anak berandalan, tapi kok besarnya malah jadi anak yang taat beragama. Dulu dianggap jadi sampah masyarakat, tapi besarnya malah jadi pengusaha sukses. Dulu dianggap tidak berguna, tapi besarnya malah dicari-cari orang. Itulah masa depan. Penuh dengan misteri. Oleh karena itu, jangan pernah mengucilkan mereka yang sering dicap anak-anak nakal. Jangan pernah membenci kehadiran mereka. Hidup mereka akan membuatmu terkejut.
2. KARENA TUGAS KITA SEBAGAI YANG LEBIH DEWASA ADALAH MENDIDIK
Ketika melihat ada anak-anak yang nakal, jadilah dewasa. Tegurlah mereka. Ajarkanlah kepada mereka yang benar itu seperti apa. Jangan malah menjauhi dan membenci kehadiran mereka. Sebagai orang yang lebih dewasa, berlakulah tegas dan jangan lupa harus dengan penuh kasih. Ingatlah bahwa kita punya tugas untuk mendidik mereka, supaya mereka bisa berjalan dalam jalan yang tepat. Bukan menjauhi!
3. KARENA DI BALIK SIKAP MEREKA YANG NAKAL ITU ADA DERITA YANG MEREKA HADAPI
Salah satu hal yang harus kita ketahui tentang mereka, yang sering sekali "dicap nakal" adalah "pergumulan" dibalik sikap nakal itu. Biasanya, anak-anak yang sering dicap nakal itu ternyata punya pergumulan berat. Mereka bersikap aneh dan dicap nakal karena ingin mencari perhatian dari orang lain. Biasanya, sikap tersebut adalah konsekuensi dari kekosongan yang terjadi di dalam keluarga. Dari mereka ada yang sering menjadi korban kekerasan. Dari mereka, banyak sekali yang menjadi korban perceraian. Dari mereka ada yang hidup dalam tekanan dan siksaan. Oleh karena itu, sebagai orang yang dewasa: tanyakanlah, dengarkanlah, dan didiklah mereka. Jadilah orang yang mengubah hidup mereka.