Lihat ke Halaman Asli

Ivana Elma Renvinola Antang

Selamat datang pada Blog ini, Terima Kasih.

Jurnalisme Indonesia Dan Wadah Sumber Berita

Diperbarui: 22 September 2022   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan jurnalisme Indonesia dimulai saat Belanda datang untuk menjajah Indonesia, pada masa pendudukan Belanda bermula saat menerbitkan surat kabar Memories der Nouvelles tahun 1615. 

Surat kabar ini masih ditulis tangan hingga tahun 1688, pemerintah Hindia Belanda membantu dengan mengirimkan mesin cetak dan pada akhirnya dapat membuat surat kabar cetak untuk pertama kalinya. 

Perkembangan Jurnalisme di Indonesia

Sejak mengenal teknologi informasi internet pada tahun 1990 di mana banyak digunakan di kalangan media massa, maka banyak terjadi perubahan jurnalisme saat ini bandingkan zaman dulu. 

Setelah muncul surat kabar untuk pertama kalinya, mulai bermunculan surat kabar yang lain yang diterbitkan oleh masyarakat pribumi, di mana diterbitkan dalam berbagai bahasa yaitu Belanda, Cina, Jawa, dan sebagainya.

Kemudian, perkembangan jurnalisme Indonesia pada masa itu sangat menanjak karena mampu membuat surat kabar dengan berbagai bahasa pada abad ke-19. 

Muncul permasalahan setelah masa pendudukan Indonesia berganti dengan pendudukan Jepang. Jurnalisme Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar, di mana semua surat kabar dipaksa untuk bergabung yang disesuaikan dengan rencana dan tujuan Jepang.

Hal ini terjadi karena kebebasan pers masih sangat dibatasi pada masa itu maka mereka sangat ditekan untuk harus mengikuti pemerintah Jepang.

Surat kabar yang digunakan menjadi sarana untuk pada pejuang untuk menjadi wadah agar tetap semangat tetapi yang terjadi kondisi Indonesia terancam. Pada masa itu pejuang sangat menjadikan surat kabar itu memiliki peranan yang sangat penting.

Namun yang terjadi, kedudukan Indonesia sudah kuat setelah adanya pembubaran RIS (Republik Indonesia Serikat). Surat kabar pada zaman dulu dijadikan sebagai senjata untuk melawan politik yang bertujuan untuk menyerang lawan politiknya sehingga mendapatkan kekuasaan.

Pada akhirnya, semakin berkembang zaman banyak ditemukan konten-konten yang tidak bermutu seperti berisi konten pornografi yang membuat keadaan semakin buruk yang menimbulkan fitnah di mana saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline