Lihat ke Halaman Asli

ivan ferdizar

mahasiswa

Dampak Alkohol Pada Kehamilan

Diperbarui: 15 Oktober 2025   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Alkohol adalah salah satu zat yang umum dikonsumsi oleh banyak orang, namun, bagi wanita hamil, konsumsi alkohol bisa berisiko besar terhadap perkembangan janin. Dampak dari konsumsi alkohol selama kehamilan tidak hanya terbatas pada kondisi fisik anak, tetapi juga bisa mempengaruhi perkembangan kognitif dan perilaku anak sepanjang hidup mereka. Artikel ini mengulas temuan penelitian tentang gangguan spektrum alkohol janin (FASD) dan pentingnya kesadaran serta perawatan yang lebih baik bagi wanita hamil yang berisiko.

Sebuah Pertemuan yang Mengubah Perspektif

Semuanya bermula dari sebuah pertemuan yang sangat menyentuh hati. Anna Shchetinina, seorang peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health, memiliki kesempatan untuk berbicara dengan seorang ibu hamil yang tampak bingung dan terpengaruh alkohol, disertai anak perempuannya yang berusia lima tahun. Momen ini menginspirasi Shchetinina untuk menggali lebih dalam tentang dampak jangka panjang alkohol terhadap kehamilan dan perkembangan janin. Ia sadar bahwa meskipun alkohol dapat memberikan dampak jangka panjang yang merusak bagi anak, banyak ibu hamil yang tidak mendapat perawatan yang cukup untuk gangguan ini.

FASD: Gangguan yang Bisa Dicegah, Tapi Tidak Dapat Disembuhkan

Gangguan Spektrum Alkohol Janin (FASD) adalah istilah yang merujuk pada berbagai kondisi yang disebabkan oleh konsumsi alkohol selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan kelainan pada fisik, keterlambatan perkembangan, dan gangguan perilaku. Anak-anak yang terpapar alkohol dalam kandungan bisa menghadapi kesulitan dalam memori, kontrol diri, perhatian, dan keterampilan sosial yang mengganggu perkembangan mereka di masa depan.

Menurut data yang diperoleh dari penelitian Shchetinina, sekitar 13% wanita yang tidak hamil atau tidak memiliki anak mengalami gangguan penggunaan alkohol, namun hanya sekitar 4% yang menerima perawatan. Sementara itu, prevalensi gangguan penggunaan alkohol pada wanita hamil sedikit lebih rendah, yaitu sekitar 6% hingga 7%, namun hanya sebagian kecil dari mereka yang mendapatkan perawatan yang tepat. Fakta ini menunjukkan adanya kesenjangan besar dalam perawatan wanita hamil yang mengalami gangguan penggunaan alkohol.

Dampak Jangka Panjang pada Anak

Dampak jangka panjang dari paparan alkohol pada janin sangat luas. Anak-anak yang terpapar alkohol dalam kandungan sering mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama saat mereka memasuki usia sekolah. Masalah dalam memori, kontrol diri, dan perilaku sosial sering kali muncul, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan menjalani pendidikan dengan lancar.

Lebih buruk lagi, gangguan ini sering kali terlambat terdeteksi. Banyak anak dengan FASD yang didiagnosis pada usia yang lebih tua karena gejalanya dapat tumpang tindih dengan kondisi lain, seperti gangguan perkembangan atau gangguan perilaku lainnya. Namun, meskipun FASD dapat didiagnosis, kondisi ini tidak dapat disembuhkan, dan pengobatannya hanya bertujuan untuk membantu anak mengelola gejalanya sepanjang hidup mereka.

Tantangan dalam Meningkatkan Kesadaran dan Perawatan

Shchetinina mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dalam menangani FASD adalah stigma yang melekat pada wanita yang mengonsumsi alkohol selama kehamilan. Banyak wanita hamil merasa takut untuk mencari perawatan karena khawatir akan dikritik atau bahkan kehilangan hak atas anak mereka. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan pendekatan yang lebih inklusif dan bebas stigma dalam memberikan perawatan kepada wanita hamil yang berisiko.

Kesadaran yang lebih besar mengenai FASD di kalangan tenaga medis juga sangat penting. Shchetinina menyarankan bahwa dokter, bidan, dan tenaga medis lainnya perlu lebih proaktif dalam memberikan informasi kepada wanita hamil tentang bahaya alkohol. Ini bisa dilakukan melalui edukasi selama kunjungan prenatal dan penyediaan dukungan yang lebih baik bagi mereka yang terpengaruh alkohol.

Langkah-langkah yang Bisa Ditempuh

  1. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
     Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak alkohol selama kehamilan sangat penting. Ini mencakup edukasi di tingkat sekolah, kampanye publik, serta penyuluhan kepada ibu hamil tentang risiko yang dapat ditimbulkan oleh alkohol terhadap kesehatan janin.

  2. Peningkatan Akses ke Perawatan
     Akses yang lebih baik ke perawatan untuk wanita hamil yang mengalami gangguan penggunaan alkohol sangat dibutuhkan. Program-program dukungan dan rehabilitasi untuk wanita hamil harus lebih mudah diakses, termasuk konseling, terapi, dan layanan medis yang sesuai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline