Lihat ke Halaman Asli

Isti Yogiswandani

TERVERIFIKASI

Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Bubur Mutiara, Si Cantik Eksotik untuk Berbuka

Diperbarui: 19 April 2022   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bubur Mutiara (dokpri)

Siapa yang suka bubur cantik eksotik ini? Sagu  Mutiara, yang juga biasa disebut mote ini bisa dibuat bermacam jajanan. Seperti jentik manis, yang dicampur parutan kelapa dan dikukus. Dicampur tepung hungkwe, campuran es, atau yang paling simple dibuat bubur. 

Saya ingat, waktu SD pernah mendapat tugas membuat prakarya dengan sagu Mutiara sebagai bahan utamanya. Bukan membuat hidangan atau memasak, tapi ditempel untuk membentuk lukisan pada tripleks. 

Sagu Mutiara ini harganya relatif murah. Dan sangat mengembang. Kalau orang Jawa bilang, babar. Mengembang jadi banyak. Untuk satu bungkus 100 gram, saya hanya menggunakan separuhnya(50 gram) jadi 4 gelas. 

Sagu adalah salah satu sumber karbohidrat. Sehingga bisa menggantikan energi yang terkuras saat seharian berpuasa. 

Sagu yang merupakan makanan pokok di daerah maluku dan Papua ini, diperoleh dari pengolahan batang pohon jenis palem tropis atau Metroxylon sagu.

Selain karbohidrat dalam jumlah besar, tepung sagu juga mengandung protein, vitamin dan mineral meski dalam jumlah yang tidak banyak. 

Pemanfaatan paling murah dan sederhana, tepung sagu dimanfaatkan sebagai pakan ternak. 

Dalam dunia industri, tepung sagu dipergunakan sebagai pengikat serat, sehingga terkadang dalam kain yang masih baru terdapat sisa-sisa tepung sagu yang akan hilang saat dicuci. 

Bahkan dalam industri lainnya, tepung sagu bisa dipergunakan sebagai bahan pembuat plastik ramah lingkungan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline