Lihat ke Halaman Asli

Kecantikan Halal, Sesuaikah dengan Perilaku Lifestyle Islami Masa Kini?

Diperbarui: 15 Juni 2022   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kecantikan Halal, Sesuaikah dengan Perilaku Lifestyle Islami Masa Kini

Isnan Sayid Maulana

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Palangka Raya

   

Permasalahannya meningkatnya pendapatan penduduk Indonesia juga menyebabkan adanya perubahan gaya hidup konsumen dalam berprilaku,  khususnya pada kalangan penduduk kelas menengah. 

Kini konsumen tidak hanya memikirnya kebutuhan primer (sandang, pangan, dan papan) saja, akan tetapi konsumen juga mulai memikirkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya.

 Salah satu kebutuhan sekunder konsumen adalah grooming & fashion style di mana kosmetik termasuk ke dalam kategori kebutuhan tersebut. Produk kosmetik juga semakin berkembang dengan adanya perubahan terhadap gaya hidup kekinian mengikuti style juga mendorong para wanita muslim di Indonesia untuk menggunakan kosmetik yang halal dan organik (Euromonitor International, 2015), akan tetapi kasus disini masih banyak konsumen yang tidak tahu terkait perilaku konsumen dalam islam yaitu menggunakan kosmetik yang halal sesuai dengan syariat islam.

Maka dari itu menimbulkan banyak kesalahan masyarakat dalam menggunakan produk kecantikan wajah  yang tidak berperhatikan dari mana sumber produk tersebut dan apakah produk tersebut halal atau tidak. 

Padahal dalam ajaran agama segala ketentuan sudah diatur dalam alquran dan juga alhadist bahwasanya produksi dan perilaku konsumen harus sesuai dengan syariat islam dengan memperhatikan salah satunya sumber produksi dan kehalalannya.

Kecantikan dalam Islam

Tak di pungkiri pendidikan dan pengetahuan menjadi salah satu modal utama dalam mengikuti perkembangan style zaman sekarang tanpa adanya pendidikan dan pengetahuan terkait agama maka bisa saja kita mengikuti perkembangan zaman yang tak sesuai dengan ajaran islam seperti menggunakan produk kosmetik yang tak sesuai dengan syariat islam yaitu non-halal.

Pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen terkait dengan hal-hal yang dilarang dan diperbolehkan (halal dan haram) dalam syariat Islam berhasil mempengaruhi sikap perilaku terhadap  produk kosmetik halal. 

Variabel pengetahuan memiliki pengaruh yang positif terhadap sikap dapat diartikan sebagai berikut, semakin besar pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen terkait dengan permasalahan halal dan haram maka semakin besar pula sikapnya terhadap produk kosmetik yang halal.

Oleh karena itu, penelitian ini memiliki temuan yang menarik di mana tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen terkait akan kehalalan memiliki pengaruh yang positif terhadap sikap konsumen pada produk kosmetik yang halal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline