Wajah pendidikan kita selama 72 tahun indonesia merdeka begitu karut marutnya dan jauh kata sejahtera selama paradigma pedidikan kita menggunakan paradigma yang sduah tidak tepat. jika murid dipadang sebagai kertas putih yang tidak tahu apa-apa dan proses belajar hanya berjalan satu arah saja. guru pun seperit itu jika dipandang sebagai 'dewa' yang tidak bisa salah, maka murid tidak boleh bertanya, apalagi berdebat.
orinisnya, wajah pendidikan kita ketika dibilang kerkualitas hanya didasarkan biaya. padahal akses pendidikan berkualitas dan berpotensi bukan dilihat dari biayanya tetapi dari muridnya. asumsi semacam ini tidak relavan, sebab aktivitas pendidikan di negara ini masih menggunakan paradigma yang sudah tidak tepat. Ketika diajak untuk berubah mereka hanya menjawab, "itu kan sudah tradisi."
Cara berpikir inilah yang banyak digunakan masyarakat kita. Mulai dari orang yang mengaku terpelajar sampai orang yang tidak pernah mencicipi bangku sekolah, semuanya menganut cara pandang ini. Di dalam pendekatan metode saintifik, cara berpikir itu disebut sebagai kesalahan naturalistik.Disini terjadi percampuran antara apa yang terjadi dan apa yang seharusnya, atau apa yang deskriptif dan apa yang normatif.
Dalam beberpa bulan ini ada berita yang keluar di televisi bahwa pemerintah memberikan sekolah kepada masyarakat. Tetapi, apakah dengan sekolah gratis paradigma pendidikan kita berubah?. kupikir tidak. sebab, selama paradigma pendidikan yang digunakan masih paradigma pendidikan yang sudah tidak tepat, maka prestasi menciptakan sekolah gratis menjadi sia-sia.
Walaupun masayarakat sudah mendapatkan pendidikan gratis. tetapi cara berpikir masyarakat kita belum berubah, maka selama itu pula dunia pendidikan kita terpuruk. Akhirnya generasi masa depan bangsa ini menjadi generasi yang tidak kompetitif, korup, dan alergi pada perubahan. Wajah pendidikan kita pun tidak berubah. perlu ada peninjauan kembali paradigma pendidikan karena hanya dengan wajah pendidikan akan berubah, tapi, jika tidak yakinlah bahwa bangsa tidak akan maju dan bersaing dengan negara yang lain.
Oleh : Isman Sumurubu
Makassar 17 agustus 2017