Lihat ke Halaman Asli

Sandro W. Lubis, Anak Sabang dengan Prestasi Gemilang

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sandro W. Lubis adalah salah satu pelajar Indonesia yang berprestasi dan inspiratif. Ia adalah salah satu member ISIC yang bisa menginspirasi semua ISIC friends. Saat ini, ia sedang menyelesaikan program PhD di Helmholtz Association of German, salah satu research centre terbesar di Jerman. Program PhD ini sepenuhnya didanai oleh pemerintah Jerman. Beasiswa ini bukan pertama kali ia dapatkan. Saat kuliah S-1 di jurusan meteorologi terapan Institut Pertanian Bogor, ia mendapatkan beasiswa penuh dari Tanoto Foundation dan lulus dengan predikat maxima cumlaude dengan IPK 3.94/4.00.  Kemudian, ia melanjutkan S-2 di Institute of Meteorology, University of Leipzig, Jerman dengan beasiswa yang didanai DIKTI dan lulus dengan predikat “Sehr Gut” atau “CumLaude”.

Pria yang lahir di pulau paling ujung barat Indonesia, Sabang, ini berasal dari keluarga sederhana dengan seorang ayah pensiunan sipil dan ibu rumah tangga biasa. Ia dan keempat saudaranya ditinggal wafat sang ayah saat ia berusia 9 tahun. Tentu bukan hal mudah bagi ibunya untuk menghidupi sekaligus menyekolahkan kelima anak. Namun, ia tak menyalahi takdir dan kondisi keluargnya yang memiliki keterbatasan dalam hal finansial. Ia terus berjuang keras mewujudkan semua cita dan asa. Visi yang besar untuk maju disertai komitmen, integritas, disiplin, dan sikap hidup menjadi kunci sukses yang selalu dipegangnya.

Sebagai pelajar yang berprestasi, ia memandang bahwa pendikan adalah proses pengembangan diri agar memiliki sikap hidup yang baik dan berintegritas tinggi. Ia menambahkan bahwa menjadi predikat pelajar berprestasi tidak terbatas pada nilai akademik yang tinggi, tetapi ditunjang dengan kemampuan softskill, interpersonal skill, dan hardskill. Kemampuan ini akan menunjang performa pelajar baik di lingkungan akademik, maupun di masyarakat.

Jangan kira, ketekunan Sandro W. Lubis di dunia pendidikan membuatnya tak berkontribusi untuk  masyarakat. Saat masih menjadi mahasiswa S-1, ia tergabung dalam Komisi Pelayan Siswa (PMK) IPB Bogor sebagai pengajar volunteer di beberapa sekolah di Bogor. Kemudian, ia juga menjabat selaku kooordinator research project di organisasi lingkungan, Indonesian Climate Student Forum (ICSF).

Moto hidup dalam menjalani hidupnya adalah “Glauben, Hoffnung, und Liebesglϋck”.   Dekat dengan sang Pencipta (Glauben), sikap hidup optimis, sabar, dan gigih (Hoffnung), dan menjunjung tinggi keharmonisan hidup antarmanusia (Liebesglϋck).

Saat ditanya mengenai impian terbesarnya, ia bercita-cita menjadi seorang professor termuda di Indonesia, pada usia tidak lebih dari 33 tahun. Ia sadar bahwa impianya harus dibayar dengan pengorbanan yang tidak sedikit. Jauh dari keluarga, waktu akhir pekan yang dipakai bekerja adalah beberapa dari sekian hal yang harus dikorbankan. Namun, ikhlas dan syukur harus tetap mengiringi langkah menuju impian dan kesuksesan. Pesannya untuk semua ISIC friends, Never Set a Limit on Your Dreams!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline