Lihat ke Halaman Asli

Pilpres 2024: Apakah Pasangan Capres-Cawapres Fokus pada Keberhasilan Jokowi atau Memberikan Inovasi Baru?

Diperbarui: 16 November 2023   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilpres 2024: Apakah Pasangan Capres-Cawapres Fokus pada Keberhasilan Jokowi atau Memberikan Inovasi Baru? (Foto: BBC News Indonesia)

Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia sudah di depan mata, kontestan yang akan berkompetisi pun sudah di tetapkan KPU dengan 3 kandidat Capres-Cawapres yang akan berlaga pada Pilpres 2024 yang akan datang. Pemilihan Presiden 2024 merupakan panggung politik yang sangat dinanti-nantikan. 

Dalam momen penting ini, pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi fokus utama perbincangan hangat dan mencuri perhatian publik. Dalam hal ini, muncul beberapa pertanyaan krusial terkait, apakah pasangan capres-cawapres yang bersaing benar-benar fokus pada keberhasilan pemerintahan sebelumnya atau bersedia memberikan inovasi yang baru.?

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang dianggap tanpa "gebrakan" menarik perhatian karena tampaknya lebih mengandalkan klaim keberhasilan pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

Meskipun menunjukkan loyalitas terhadap proyek-proyek infrastruktur yang telah diluncurkan sebelumnya, namun belum jelas sejauh mana mereka bersedia menghadirkan ide dan program baru yang mampu menjawab tantangan global.

Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah menyaksikan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, terutama di bawah kepemimpinan Joko Widodo. Infrastruktur yang diperbarui, perubahan regulasi, dan fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal telah menjadi poin-poin kunci dalam kesuksesan ini. Namun, pertanyaan mendasar yang harus diajukan adalah apakah pasangan ini hanya akan melanjutkan proyek-proyek yang sudah ada atau memiliki agenda inovatif yang mampu menghadirkan solusi baru bagi tantangan ekonomi masa kini dan masa depan.?

Di sisi lain, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menempatkan sektor ekonomi sebagai prioritas utama. Ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana fokus mereka pada ekonomi yang merupakan kelanjutan dari kebijakan yang sudah ada atau apakah mereka berkomitmen untuk membawa inovasi baru ke meja. Dalam menganalisis visi dan misi pasangan ini, perlu dilihat sejauh mana mereka memiliki strategi baru yang mampu meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.

Dalam pemilihan presiden sebelumnya, kampanye para calon sering kali dipenuhi dengan frasa-frasa seperti "ekonomi", "adil dan makmur", serta "bangun". Namun, pertanyaannya adalah sejauh mana frasa-frasa ini mewakili konsep-konsep konkret dan solusi nyata yang akan diusulkan oleh pasangan capres-cawapres.

"Analisis data dokumen visi dan misi oleh Derry Wijaya, ilmuwan data dari Monash University Indonesia, memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang prioritas masing-masing pasangan dan sejauh mana rencana kerja mereka dapat memberikan dampak nyata."

Dalam konteks ini, penting untuk mempertimbangkan apakah pasangan calon memiliki strategi yang dapat menanggapi dinamika global dan mengatasi tantangan lokal. Dengan pesatnya perubahan teknologi, perubahan iklim, dan isu-isu global lainnya, sebuah kepemimpinan yang efektif harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan memberikan solusi inovatif.

Satu hal yang menjadi sorotan kritis adalah minimnya perhatian terhadap isu krisis iklim dan lingkungan dalam dokumen visi dan misi pasangan capres-cawapres. Di tengah-tengah krisis iklim global yang semakin mendesak, keberlanjutan lingkungan harus menjadi salah satu poin utama dalam agenda setiap pemimpin. Kegagalan dalam mengatasi isu ini dapat berdampak besar pada keberlanjutan dan kesejahteraan generasi mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline