Lihat ke Halaman Asli

Irfan Maulana

Mahasiswa jurusan Sastra Indonesia, Universitas Andalas Padang

Makan Bajamba

Diperbarui: 4 Maret 2021   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Makan Bajamba atau yang dikenal juga dengan nama makan barapak, merupakan salah satu tradisi orang Minang yang dipakai cukup lama. Menurut sejarahnya, tradisi makan bajamba sudah ada pada abad ke 7, yang bertepatan dengan masuknya agama Islam ke Minangkabau. Dan diperkirakan berasal dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat.

Makan bajamba adalah sebuah tradisi yang dimana suatu masyarakat duduk dan makan besar secara bersama-sama di satu ruangan atau tempat yang sama. Biasanya makan bajamba dilakukan dalam melaksanakan atau memperingati hari besar keagamaan, seperti Maulid Nabi Muhammad, upacara adat, pesta adat, dan pertemuan penting lainnya.

Dalam pelaksanaannya, makanan yang dimakan akan disediakan oleh tiap-tiap rumah warga dan dibawa di dalam jamba yang berisi nasi yang dibungkus daun pisang, dan berbagai macam lauk pauk. 

Makan bajamba sendiri memiliki makna yang dalam, yaitu kebersamaan dalam suatu masyarakat Minang. Karena dilaksanakan tanpa memandang status sosial, ekonomi dan umur. Semua masyarakat berkumpul dalam satu ruangan dan makan sambil duduk, baik itu laki-laki ataupun perempuan. 

Dan pernah tercatat dalam Museum Rekor Indonesia, bahwa pernah dilaksanakan makan bajamba terbesar pada tanggal 1 Desember 2006 di Minangkabau dalam rangka memperingati HUT ke 123 kota Sawahlunto, sebagai acara makan bersama terbanyak dan terpanjang, karena diikuti oleh 16.322 orang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline