Lihat ke Halaman Asli

irman muhamad ridwan

Sebagai Pengajar ikut serta dalam mencerdaskan anak

Buka Bersama Berdua dan Dua Ekor Kucing di Sekolah

Diperbarui: 10 April 2022   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

REUTERS/AMR ABDALLAH DALSH

Buka Bersama Berdua dan Dua Ekor Kucing di Sekolah

Pagi menjelang siang Dewi mengajak untuk pergi menemui Bu Hera di rumahnya dia teman kerja di sekolah. Aku pada waktu itu kebetulan baru bangun tidur. Bulan Ramadhan kalau tidak ada aktivitas seperti biasa berkelana dalam mimpi. Aku Mandi, salat duhur kemudian siap-siap untuk berangkat.

Pergi kedepan rumah untuk menghidupkan motor, Dewi sudah siap untuk pergi. Berangkat melaju ke rumah Bu Hera tidak jauh dari rumah sekitar dua puluh menit kemudian sampai di rumahnya di daerah pondok tisu karang tengah.

Ternyata Dewi membawa kantong yang didalamnya kain untuk dijahit. Bu Hera Bukan tukang jahit pakaian tetapi tukang jahit adalah tetangganya. Dewi diantar Bu Hera sementara Aku mengikuti dari belakang, sampailah di rumah tukang jahit.

Aku menunggu Dewi yang ngobrol dengan tukang jahit dan Bu Hera berbicara tentang model pakaian untuk baju lebaran. Tukang jahit itu adalah referensi Bu Hera, kalau menjahit pakaian sama Bu Ani hasilnya rapih. Mereka berbincang-bincang model pakaian untuk baju lebaran.

Lumayan lama menunggu di depan, akhirnya selesai. Bu Hera mengajak ke rumah anaknya. Rumah anaknya yang belum didiami. Rumah tersebut di urus oleh seseorang. Bu Hera menawarkan rumah tersebut untuk dibeli.

Aku salat ashar dulu kebetulan Dewi tidak salat di rumah anaknya Bu Hera. Setelah itu melanjutkan perjalanan ke Rumah Bu Eti untuk melihat tanah kapling katanya akan menjualnya. Kebetulan Bu Eti tidak ada di rumah. Aku melanjutkan perjalanan ke sekolah. Katanya Dewi ada pekerjaan mengisi nilai anak-anak disekolah.

Perjalanan ke sekolah di perjalalanan turun hujan kemudian berteduh di warung karena kebetulan jas hujan tidak terbawa di rumah. Setelah berteduh hujan belum reda Aku memaksakan berangkat menuju sekolah hujan mulai reda. Sampai lah di sekolah.

Aku mencari kunci gerbang kunci gerbangnya tidak ada. Aku menelpon penjaga sekolah dan akhirnya kunci gerbang di temukan. Kemudian Aku dan Dewi masuk dan mulai memagang laptop masing-masing.

Sambil menunggu magrib. Aku dan Dewi keluar mencari menu makanan untuk berbuka. Berjalan di pinggir jalan raya, melihat para pedagang sibuk dengan jualannya. Ada yang jualan gorengan, sate, cilok, es campur, buah-buahan, makanan tradisional dan pedagang-pedagang lainnya yang sibuk melayani pembeli. Aku dan Dewi membeli sate, bakwan, dan kue untuk menu buka bersama. Setelah selesai membeli menu buka puasa Aku dan Dewi kembali ke sekolah sambil menunggu buka puasa.

Menunggu saat berbuka kebetulan suara azan belum kedengaran karena situasi hujan, Aku membuka jadwal buka puasa atau imsak di internet khusus jadwal kabupaten sukabumi. Jadwal berbuka puasa untuk kabupaten sukabumi 17.58 Aku terus melihat jam dinding. Tiba saatnya untuk berbuka. Aku berbuka puasa dan Dewi menemani berbuka di sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline