Lihat ke Halaman Asli

Selamat Tinggal Teori Cinta

Diperbarui: 4 Desember 2022   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh Andrea Piacquadio (Pexels.com). 

Jadi, dulu saya pernah belajar tentang Teori Segitiga Cinta. 

Teori itu berbunyi, cinta terdiri atas tiga dimensi; ketertarikan fisik, kedekatan emosional dan komitmen. 

Jika tiga dimensi ini tidak terpenuhi, sesuatu yang kita anggap cinta, bukanlah cinta. 

Jika hanya berupa ketertarikan fisik, itu namanya nafsu. Jika berupa kedekatan emosional itu namanya persahabatan. Dan jika hanya komitmen, itu namanya perjanjian. Sama halnya perjanjian bisnis.

Untuk menuju cinta yang utuh. 

Sebentar, bukan menuju tetapi mengenali. Apakah perasaan berbunga-bunga yang kamu rasakan adalah cinta atau bukan. Harus memakai tiga indikator teori segitiga cinta.

Apakah kamu tertarik secara fisik atau tidak. Apakah kamu punya kedekatan emosional dengan doi atau tidak. Apakah kamu siap komitmen atau tidak.

Dengan menjawab tiga pertanyaan tersebut, sudah gamblang terpampang. Seberapa kualitas perasaan dan level cinta yang sedang kamu rasakan.

Kira-kira begitu.

 Mari kita bahas sedikit lebih dalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline