Lihat ke Halaman Asli

Iqbal Ahmad Naufal

Berani Berpendapat

Penghakiman Manusia

Diperbarui: 9 Juni 2020   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi

Berpendapat adalah hak setiap orang, setiap manusia yang punya akal untuk berpikir. Tidak pernah ada ukuran benar atau salah dari sebuah pendapat. 

Tetapi terkadang saya merasa banyak berpendapat tidaklah menjadi bagus ketika anda tidak memberi solusi, juga tidak menjadi baik ketika pendapat tercipta dengan maksud menjatuhkan harkat dan martabat hidup seseorang.

Saya hanya berpegang pada kebaikan dan kebenaran versi semesta yang berasal dari Allah SWT, bukan dari manusia yang sama-sama lahir atas kehendak Sang Maha Pencipta. 

Hampir 10 tahun kebelakang ini, saya hidup dalam lingkaran "penghakiman" manusia. Semua tindak-tanduk saya seakan diawasi layaknya seorang terpidana. Apapun yang saya lakukan hanya dilihat dari satu sisi. 

Tidak sadarkah kita dunia ini terus bergerak secara 3D (Tiga Dimensi), kita tidak bisa melihat dalam 1 sudut saja. Seperti tulisan bapak saya di sini. 

"Persepsi Manusia" yang selalu saya dan adik-adik jadikan alasan untuk tetap hidup dan memperjuangkan apapun yang sekiranya masih pantas untuk kami perjuangkan.

Saya, Iqbal Ahmad Naufal, mantan Ketua Viking Persib Club distrik Ciparay, Sekretaris Jenderal Viking Persib Club Kabupaten Bandung, Kepala Bidang Lingkungan Hidup Satuan Pelajar-Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Komisariat Universitas Pasundan, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Pasundan, Pimpinan Mahasiswa XTC Universitas Pasundan, apakah itu tidak masuk hitungan atau penilaian bagus kalian?

Mungkin, saya pernah salah, tetapi apakah kalian selalu benar? Saya rasa juga tidak. Saya tidak pernah ingin hidup atas dasar rasa kasihan orang lain. 

Perlu diketahui, sampai hari ini pun saya masih menunggu hasil pengumuman seleksi penerimaan beasiswa magister khusus di Universitas Pertahanan milik kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 

Banyak yang meragukan, tetapi saya akan membuktikan. Setidaknya, saya tidak diam. Tidak seperti apa yang orang banyak pikirkan. Jika suatu hari keadaan berbalik, pertama, saya akan bersyukur kepada Allah SWT, lalu berterimakasih pada kedua orang tua, dan terakhir tertawa atas semua kepalsuan dunia.

Sepenggal lirik lagu Dewa19 rasanya pas,
"Kebenaran hari ini, bukanlah kebenaran saat nanti, kebenaran bukanlah kenyataan. Hidup adalah perjuangan.."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline