Lihat ke Halaman Asli

Anak Sampah

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan yang menakjubkan

Membuka mata pikiranku

Angin laut menyeret langkahku kesebrang

Aku ingin melihat disana

Dibalik bukit yang tandus

Perjalanan yang menggetarkan

Menggugah hati nuraniku

Seorang bocah merangkak ditimbunan sampah

Ia mengais sisa makanan

Keringat deras mengucur

Ketika aku Tanya ia tersenyum jabat tanganku

Ia ta pernah ytau siapa gerangan ayah ibunya

Yang masih diingat angin pesisir

Ketika ia dihempas ombak ke pantai

Sejak saat itu yang ia tahu

Setiap hari harus disini

Berebut sisa dengan cacing dan burung

Untuk menyambung nafas

Dialah anak sampah

Semakin jauh kelembah

Dibawah cemara aku merenung

Gemercik air pancuran tak memberiku isyarat apapun

Bayangan anak sampah menghantuiku

Gejalah apakah yan tengah terjadi

Mungkin Tuhan tengah mengirimkan saksi

Bahkan kita ta ambil peduli

Terbuktilah kita semakin jumawa

Mari Tanya bayangan di kaca

Ia tak pernah berdusta

Minggu yang Hening.22/07/2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline