Di rumah saya, keluarga biasanya menyebut Imlek itu, sebagai galungan China, begitu juga dengan Idul Fitri . disebut galungan selam, galungan kristen untuk natal. Istilah itu melekat turun temurun hingga kini.
Kondisi seperti ini terus terjaga, adalah bentuk toleransi yang sangat membanggakan, karena semuanya dianggap sebagai bentuk 'menyame braya, kita semua bersaudara.
Konsep itu sesuia ajaran Hindu yang tumbuh di bali , yakni Vasudhaiva Kutumbakam (Sansekerta dari "vasudha"= bumi; "iva"= adalah ; dan "kutumbakam", keluarga), selanjutnya secara bebas berarti.
Seluruh dunia adalah satu keluarga tunggal. Secara arfiah bermakna universal, bahwa seluruh dunia benar-benar hanya satu keluarga. Dunia ini seperti keluarga inti yang kecil dan erat.
Pada perayaan Imlek, di kampung saya dipercaya, bila peryaannya murni dan tulus maka akan ada ciri-ciri khusus pada alam lingkungan yakni adanya hujan dan angin linus (putting beliung yang kecil dan tidak berbahaya), artinya dalam pandangan di keluarga kami ada yang berkata "Dewanya saudara kita orang China itu sudah datang, dan ayah atau ibu saya berseru, para dewa sudah datang dan mereka saudara orang China kita itu, pasti sangat bahagia, apa yang dihaturkan sudah diterima. keluarga kami pun merasakan demikian.
Kalau pas hari Imlek ada kejadian seperti tersebut di atas. Begitulah pandangan tradisional orang Bali di desa saya terhadap perayaan Imlek itu, memang musim hujan dan angin kecang diberengi petir menyambar pada perayaan Imlek Tahun ini 1 Februari 2022.
Di Bali, orang China telah mengalami interaksi budaya dengan orang bali, tradisi Hindu, yang sangat kental, konsep ini dikenal dengan beragam konsep seperti akulturasi, adaptasi , asimilasi , amalgamasi sinkritisme. Apa perbedaan sesungguhnya makna dari masing-masing konsepsi itu?
Akulturasi itu merupakan prosessocial transformation, psikologis, dan budaya yang bermula dari keseimbangan dua budaya sekaligus beradaptasi dengan budaya yang berlaku di masyarakat.
Dan menurut, merriam-webster.com/dictionary menyebutkan bahwa akulturasi adalah modifikasi budaya individu, kelompok, atau orang dengan mengadaptasi atau meminjam ciri-ciri dari budaya lain.
Apa perbedaan antara akulturasi, asimilasi, dan amalgamasi?