Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Meretas Mitos Budaya "Ata Kubhe" Bukan sebagai "Orang Tindis"

Diperbarui: 26 November 2021   05:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meretas mitos Budaya "ata kubhe" sebagai "orang tindis" | Dokumen diambil dari: rri.co.id

Mengatur pola makan itu jauh lebih baik, daripada percaya pada apa kata orang yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya.

Sebagian orang Indonesia mengenal fenomena yang disebut sebagai "mengigau" pada saat tidur malam hari. Entahkah fenomena itu hanya dikenal  sebagian orang saja, tapi rasanya fenomena itu sudah menjadi semacam mitos budaya bagi orang-orang Flores khususnya dikenal dengan sebutan "Ata kubhe, jomba rana atau mengigau."

Saya yakin fenomena itu dikenal dengan sebutan tertentu sesuai bahasa dan budaya masing-masing. Fokus tulisan ini lebih pada kajian dan ulasan pada konteks orang-orang Ende-Lio. 

Orang Ende-Lio mengenal fenomena yang sekaligus sudah menjadi mitos itu dengan sebutan Ata kubhe, atau ngengu. Ata kubhe, ngengu itu berkaitan dengan pengalaman seseorang pada saat tidur malam dengan rasa seperti sesak nafas, tidak bisa bergerak, tidak bisa berteriak, berbicara sendiri.

Dalam konteks budaya orang Ende-Lio, mereka percaya kejadian itu tidak lain sebagai pozo teni atau suanggi tindis. Suanggi atau setan dalam keyakinan budaya orang Ende-Lio dianggap sebagai kekuatan jahat yang bisa datang dari diri seorang manusia.

Oleh karena keyakinan budaya seperti itulah, maka antara mitos dan atau sebatas fenomena "orang tindis" itu selalu memunculkan rasa curiga pada orang lain. Mitos "Ata kubhe" itu selalu memunculkan kecurigaan pada tetangga.

Sejak masa kecil, saya sudah mengalami fenomena itu dan begitu percaya seperti apa kata orang-orang tua di kampung. Tuduh menuduh rupanya menjadi hal yang sangat mungkin terjadi, oleh karena tidak ada penjelasan logis sampai saat ini.

Saya sebenarnya berangkat dari rasa ingin tahu, apa sih "Ata kubhe, jomba rana, atau mengigau dan suanggi itu. Katanya ada suanggi, namun saya tidak pernah menjumpai suanggi. Mungkin itu juga adalah mitos yang tidak bisa dijelaskan dengan teori-teori yang dapat dimengerti dengan baik.

Pertanyaan yang menantang penelitian pribadi saya adalah apakah "Ata kubhe" itu benar-benar punya hubungannya dengan realitas di luar diri manusia? Bagaimana cara mengatasi mengigau?

Ada tiga teori yang membantu saya dalam kajian terkait fenomena "Ata kubhe atau mengigau."

Teori pertama: apa yang dimakan selalu punya pengaruhnya pada tubuh manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline