Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Vegetarian Portugis, Masakan Alternatif Bulan Ramadan?

Diperbarui: 22 April 2021   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masakan Vegetaris. Dokumen pribadi oleh Ino

Kreativitas cara memasak makanan lokal di tanah air sebenarnya sangat bergantung pada keberanian orang Indonesia sendiri untuk mencoba sendiri dengan campuran-campuran baru sesuai kultur keindonesiaan kita.

Masakan Vegetarian Portugis ini benar-benar makanan kesukaan saya. Saya begitu yakin bahwa makanan seperti itu adalah makanan yang sehat. Keyakinan bahwa sehat itu sudah bisa saya rasakan ketika melihat cara dan rasanya. Hari ini sungguh merupakan hari yang indah dan seperti kerinduan akan makan makanan yang enak dan sehat datang tiba-tiba.

Seminggu kami selalu memesan makanan pada sebuah rumah makan terdekat. Enak sih, tapi tidak seenak makanan ini, kecuali beberapa hari lalu, makanan khas India, Biryani.

Sambil menunggu giliran saja, mata saya sudah seperti sungguh terperanjat pada warna dan campuran unik itu. Liur pun sudah bisa ikut terpengaruh oleh rasa dari pandangan pertama.

Senduk pertama adalah satu lempengan Zukini atau timun panjang yang lembut, sedikit rasa merica dan garam yang terukur. Duh...enaknya. Kemudian tampak ada irisan kecil-kecil panjang berwarna merah, ternyata Wortel rebus yang segar dan renyah setengah masak. Kemudian ada jenis paprika merah yang pedas tapi juga tetap enak dimakan. 

Tak hanya itu ada lempengan terong yang diiris dengan rapi, lalu seperti kecoklatan setengah terbakar, tapi cukup matang. Kemudian, tidak kalah menariknya adalah bunga-bunga sayur kol yang terlihat hijau segar.

Campuran itu ternyata belum menambah keragaman warna pada masakan vegetarian Portugis hari ini. Ada juga jenis bawang yang biji sedikit lebih panjang dibiarkan dalam potongan yang besar. 

Saya benar-benar menyukai masakan Vegetarian seperti itu, karena beberapa alasan ini:

1. Bahan makanan dibiarkan tetap segar karena dipanaskan di dalam oven atau mikrowelle.

2. Makanan itu dimasak dengan minyak Olive 

3. Potongan sayur-sayuran itu tidak dibiarkan kecil dan menjadi hancur, tetapi berukuran besar, namun tetap terasa segar dan beraroma.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline