Lihat ke Halaman Asli

Keresahan Masyarakat, Pembelajaran Tatap Muka Era New Normal

Diperbarui: 14 Juni 2021   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Covid-19 atau disebut virus corona merupakan penyakit menular yang yang menyebar di seluruh dunia. Di masa pandemi Covid-19 yang sedang mewabah negeri ini mengharuskan kita sebagai masyarakat untuk bisa bersikap adaptif. Karena dengan adanya pandemi ini semua aspek kehidupan telah berubah total dan kita juga tidak tahu sampai kapan pandemi ini menyerang masyarakat Nusantara. Di saat seperti ini, banyak tempat yang harus ditutup, termasuk juga sekolah-sekolah di negeri ini. Jadi, apakah pandemi saat ini menghambat sistem pendidikan yang berjalan di negara kita ini?

Sekarang ini banyak alat-alat atau sarana prasarana daring yang dapat digunakan untuk media pembelajaran dari rumah tanpa mengharuskan peserta didik untuk datang ke sekolahnya masing-masing. Diantaranya dengan memanfaatkan sarana online, seperti e-learning, google meet, zoom, dan lain sebagiannya. Dengan seperti ini, para tenaga pendidik haruslah menyiapkan segala sarana yang akan digunakan untuk pembelajarannya secara maksimal supaya tidak ada kendala sehingga menghambat kegiatan belajar mengajar.

Namun, hal itu sungguh sulit dilakukan dikarenakan oleh beberapa faktor. Yang pertama, kurangnya penguasaan teknologi yang ada atau minimnya pengetahuan tentang teknologi yang digunakan dalam pembelajaran daring ini. Kedua, akses intenet yang belum merata keseluruh daerah, terutama di daerah pelosok. Dan yang terakhir, yaitu suasana ketika belajar melalui daring itu berbeda dengan suasana ketika adanya interaksi secara langsung antara peserta didik dan juga pendidik. Proses belajar mengajar ketika di sekolah juga jauh lebih efektif karena ketika terjadi pembelajaran secara langsung akan menimbulkan suatu motivasi tersendiri. Ketika melihat teman-teman lainnya semangat belajar, secara otomatis peserta didik tersebut akan muncul motivasi ingin seperti teman-temannya yang lain.

Permasalahan lain, yaitu banyak materi yang kurang paham atau bahkan tidak paham sama sekali. Selain itu, kuota yang diberikan oleh pemerintah hanya dapat digunakan untuk aplikasi tertentu saja.

Akhir-akhir ini banyak berita beredar di masyarakat bahwa pembelajaran akan dilaksanakan secara tatap muka di beberapa sekolah atau kampus di daerah yang sudah diperbolehkan untuk membuka sekolah dan melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Namun, itu masih menjadi pertimbangan karena dikhawatirkan dengan adanya pembelajaran tatap muka akan membuat naiknya kasus yang terkena penyakit Covid-19 ini.

Selain itu jika sekolah akan melaksanakan pembelajaran tatap muka, maka perlu banyak hal yang dipersiapkan. Yang pertama haruslah dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Pihak sekolah juga harus merombak tatanan kelas tersebut dan memberi jarak antara kursi satu dengan kursi yang lainnya. Peserta didik yang datang ke sekolahnya masing-masing haruslah memakai masker dan di dalam tasnya atau sakunya harus ada handsanitizer.

Pihak sekolah juga harus mempersiapkan sarana prasarana. Siapa pun yang akan memasuki kelasnya masing-masing haruslah cuci tangan dengan sabun terlebih dahulu. Oleh karena itu, pihak sekolah harus membuat wastafel atau tempat untuk cuci tangan beserta sabunnya. Atau bisa juga dengan menyiapkan handsanitizer di meja depan kelas. Setelah mencuci tangan, wajib untuk dicek suhunya terlebih dahulu. Dan setelah selesai pembelajaran, sebaiknya disterilkan dengan cara disemprot disinfektan.

Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan cara bergantian dengan kata lain yang masuk terlebih dahulu setengah dari anggota kelas kemudian nanti bergantian dengan anggota kelas yang lainnya.

Yang kedua, haruslah dengan izin kedua orang tua, karena izin dari orang tua itu sangat penting. Jika orang tua dari peserta didik tersebut tidak memberi izin, maka mau tidak mau peserta didik tersebut haruslah mengikuti pembelajaran secara daring supaya tidak tertinggal pelajarannya.

Perlu diingat bahwa ketika melakukan pembelajaran tatap muka, pendidik harus sabar dalam menghadapi peserta didik. Hal itu dikarenakan mereka haruslah adaptasi lagi dari yang mengikuti pembelajaran sambil rebahan dan memakai baju bebas, sekarang harus mengikuti pembelajaran dengan menggunakan seragam yang ditentukan sekolah.

Namun, itu merupakan sebuah proses yang akan dilalui untuk membentuk karakter pada peserta didik tersebut. Selain itu, tujuan dari adanya pendidikan ini haruslah tercapai. Pendidikan sampai kapan pun haruslah tetap ada dalam segala keadaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline