Lihat ke Halaman Asli

Indra Rahadian

TERVERIFIKASI

Pegawai Swasta

Indonesia Tanpa Papua, Apa Kata Dunia?

Diperbarui: 3 Mei 2021   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Jayapura, Papua. Via travel.tribunnews.com

Dalam adegan film Naga Bonar, sewaktu Naga Bonar diprotes Lukman karena asal menunjuk titik penentuan demarkasi dan malah iseng mencuri jam tangan Mayor Belanda pada suatu perundingan. Naga Bonar berkata, "Berunding, Berunding, tapi mereka masuk juga." 

Adegan film tersebut menggambarkan, bahwa perundingan di masa lalu kerap membuat kerugian dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Dan serpihan masalah dari meja perundingan yang masih berbekas sampai saat ini, adalah isu kemerdekaan Papua.

Dalam dunia nyata, Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan Jepang di tahun 1945. Dan mempertahankan kemerdekaan dengan jalan diplomasi serta perang bersenjata melawan tentara Sekutu (Allies) dan Belanda sepanjang tahun 1945 - 1949. 

Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda pada tahun 1949. Menyatakan bahwa, Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat. Kecuali Papua bagian barat, yang akan dibahas satu tahun kemudian. Dengan alasan adanya perbedaan etnis. 

Padahal, terdapat 1.340 suku bangsa atau etnis di Indonesia menurut sensus BPS tahun 2010. Kiwari, alasan semacam itu pastilah ditertawakan seluruh dunia. 

Dalam waktu yang ditentukan, Belanda urung menyerahkan Papua bagian barat kepada Indonesia. Mereka saat itu, justru malah mempersiapkan kemerdekaan Papua bagian barat (West Papua). 

Belanda membentuk Dewan Nugini Belanda pada tahun 1961, dimana bendera bintang kejora dirancang oleh Nicolaas Jouwe. Sedangkan pada tahun 2010, Nicolaas Jouwe akhirnya kembali menjadi warga negara Indonesia. 

Namun tahukah kamu, bahwa bendera merah putih lebih dahulu berkibar di bumi cendrawasih sejak tahun 1945. 

Dimana pahlawan Frans Kaisiepo telah berjuang mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, bersama tokoh-tokoh pergerakan dan partai politik di Papua. Sebutlah, Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) berdiri pada tahun 1946. Dan pada tahun 1961 berdiri Partai Irian Sebagian Indonesia (ISI). 

Menyusul kemudian, Operasi Trikora dan dilanjutkan perundingan antara Belanda dan Indonesia di New York pada tahun 1962. Hasilnya tetap saja, Papua bagian barat merupakan bagian tak terpisahkan dari Indonesia. 

Hal itu mendapatkan protes dari sebagian kalangan rakyat Papua yang berpedoman pada keputusan Dewan Nugini Belanda di tahun 1961. Mereka melahirkan Gerakan Papua Merdeka (OPM) pada tahun 1965.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline