Lihat ke Halaman Asli

INDIRA RACHMAWATI

23 years old

Papua, Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi

Diperbarui: 21 Oktober 2020   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Hen Tecahi Yo Onomi T'Mar Ni Hanased - "Dengan satu hati, kami membangun tanah ini, kalau dua hati bisa membuat perpecahan, keributan, kekacauan karena kerja medua hati, yang tentunya tidak setiap dengan pimpinannya," seperti itulah motto kota Jayapura.

Sentani, 1 Desember 2018 pukul 07.00 WIT tibalah saya di kota dengan julukan "Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi".  1 kali transit dengan lama perjalanan +-8jam. Surabaya ke Makassar, lalu dilanjutkan Makassar ke Jayapura.

Destinasi pertama yang saya tuju, adalah

dok. pribadi

Ini masih Hidden Gem!! belum banyak di publikasikan di media sosial. Masih di kawasan Bandara Sentani, warga sekitar menamainya Kali Bening. karena letaknya dibawah Pegunungan Kapur yang sudah mulai terkikis karena ulah manusia.

dok. pribadi

Keesokan harinya, saya berkunjung ke tempat fenomenal di Jayapura, IYA!! Bukit Teletubbies di Sentani. Ini adalah kali pertama saya naik bukit. Kesannya, menarik, berkesan, dan ingin naik lagi. Perasaan saya saat masih berada di bawah, "bisa kah saya mencapai puncak?" hahaha karena jujur saja saya tidak ada pengalaman naik gunung dan juga saya termasuk obesitas. Melawan rasa ragu, saya hanya berpegang pada prinsip Arek-Arek Suroboyo! Salam Satu Nyali, Wani Thok!!

dok. pribadi

TADAAAAA!!! Here I'm. Woyyyy gue udah diatas nihh. Dengan dibantu support melewati tanjakan yang licin, ke-enggan-an untuk naik, berpikir ribuan kali naik-engga-naik-engga. Gak nyangka udah diatas ajaaa. Yaaah seperti turis (domestik) pada umumnya yaah, kita berselfie duluuu jo.

Petjahhhhhh coyyy rasanya!!

dok. pribadi

Seturun dari Bukit Teletubbies, isi perut dengan makanan sejuta umat, KFC, HAJAR COYYYY!!!

Ditengah perjalanan dari Sentani ke Kota Jayapura, saya menemukan ada acara upacara adat, dan SAYA TERCENGANG!!!

dok. pribadi

Tenyata begini penampakan warga daerah yang mengenakan baju adat papua, Koteka. Jujur saja saat itu, saya ingin turun dan mengikuti proses upacara adat. Baru saya ketahui, kalau hari itu merupakan hari kemerdekaan rakyat Papua. 

Tapi, saya dihalang-halangi oleh teman saya dengan alasan, itu tidak aman buat saya, karena saya berkulit putih, berwajah chinese, postur tubuh tinggi. Mereka akan mengira saya penyusup yang ingin merusak hari kemerdekaan mereka. Sedih sekali karena saya hanya bisa mengabadikan di dalam mobil saja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline