Lihat ke Halaman Asli

Rachmad Yuliadi Nasir

Jurnalis Independent

Tingkatkan Layanan BNI Syariah Banda Aceh Operasional Gedung Baru

Diperbarui: 17 Desember 2018   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung Baru BNI Syariah Banda Aceh/dokpri

JAKARTA-Independent, Bila Anda berjalan di kawasan simpang lima Banda Aceh maka akan terlihat sebuah gedung baru milik Bank BNI Syariah. 

Beberapa hari yang lalu terhitung 3 Desember 2018, pengoperasian gedung baru Bank BNI Syariah telah berjalan.
Para nasabah lama Bank BNI Syariah yang terletak di depan gedung DPRA sudah dialihkan ke gedung baru. Pada hari Kamis, 13 Desember 2018, Gedung baru Bank BNI Syariah secara resmi dikenalkan kepada masyarakat Banda Aceh.

Acara peresmian kantor baru BNI Syariah Aceh juga dihadiri oleh Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, perwakilan Bank Indonesia, praktisi perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kalangan asuransi, serta para jurnalis.

Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, berkenan membuka secara resmi gedung baru Bank BNI Syariah dengan menandatangani prasasti dan mengunting pita didampingi Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo sebagai tanda secara resmi membuka gedung baru Bank BNI Syariah.

Sejak resmi menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada 2010 lalu, BNI Syariah terus berupaya meningkatkan kinerjanya. Berbagai produk syariah pun ditawarkan.

Saat ini ada dua bank BNI yang menjalankan bisnisnya yaitu bank BNI konvensional dan Bank BNI Syariah. Selama ini bank konvensional yang ada  di Aceh sudah mulai menjalankan prinsip-prinsip sesuai qanun pokok-pokok syariat yang sudah berlaku, misalnya membuka unit usaha syariah di Aceh.

Rata-rata perbankan yang ada di Aceh rata-rata sudah buka perbankan syariahnya. Produk tabungan di bank syariah biasanya memiliki dua akad yakni Mudharabah dan Wadi'ah.

Provinsi Aceh merupakan wilayah yang dikenal religius dan memiliki umat muslim yang terbesar di Indonesia sebesar 98,5 persen dari total penduduk sebesar 5,19 juta.

Besarnya jumlah penduduk muslim tersebut merupakan sumber daya dan potensi utama bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh, khususnya potensi ekonomi syariah dan Industri Halal.

Bank atau lembaga keuangan lainnya yang berbasis syariah semakin mendapat tempat di hati masyarakat, meskipun sekitar 40 persen market  share-nya masih dimiliki oleh bank atau lembaga keuangan konvensional.

Perkembangan perbankan syariah, Propinsi Aceh merupakan propinsi yang memiliki market share perbankan syariah tertinggi di Indonesia sebesar 58,36 persen dari total Asset perbankan Propinsi Aceh sebesar Rp49 triliun (per Juni 2018), didorong oleh konversi Bank Aceh menjadi Bank  Aceh Syariah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline