Lihat ke Halaman Asli

Indah Permata Sari

Mahasiswa Farmasi, FMIPA, Universitas Sriwijaya

Pandemi Bukan Ajang "Siapa Paling Produktif"

Diperbarui: 4 Agustus 2020   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: @indahladya

Sudah hampir 5 bulan berlalu sejak kasus pertama Covid-19 yang hadir di Indonesia. Kemunculan kasus tersebut bak menjadi momok menakutkan bagi seluruh warga di Indonesia. Berbagai kebijakan pun dibuat oleh pemerintah sebagai wujud peduli kepada rakyat Indonesia. Adapun salah satu kebijakan yang dibuat adalah PSBB.

Sudah tidak asing lagi ketika mendengar kata PSBB, bukan? Pembatasan Sosial Berskala Besar, yang saat itu mengharuskan beberapa perusahaan di Indonesia untuk memperkerjakan karyawannya dari rumah. Work From Home istilahnya.

Meski mungkin awalnya terlihat menyenangkan karena pekerja-pekerja tidak harus bangun lebih pagi untuk bersiap-siap berangkat menuju ke kantor demi meminimalisasi kemungkinan telat karena macet. Namun pada kenyatannya tidak semenyenangkan demikian.

Kita kembali dihadapkan pada kenyataan-kenyataan yang pada akhirnya membuat kita panik dan jenuh. Dengan meningkatnya waktu yang kita dapatkan untuk #dirumahaja, maka meningkat pula keahlian jempol dari jari-jari kita untuk berlayar di smartphone kesayangan kita. Dan tentunya, media sosial adalah tujuan utama kita saat ini.

Pernah liat orang yang udah lama hiatus dari dunia sosmed terus tiba-tiba jadi aktif di Instagram? Atau pernah liat orang yang tiba-tiba jadi koki setiap hari? Iya, aku salah satunya kok.

Tiba-tiba kehadiran pandemi seolah menjadi ajang "siapa paling produktif". Dengan melihat berbagai macam produktivitas orang-orang yang kita "follow" di Instagram, maka meningkat pula dorongan pada diri kita untuk merasa bersalah ketika kita tidak menjadi produktif.

sumber: @indahladya

Memangnya produktif saat pandemi salah? Tentu saja tidak, sangat baik bahkan. Namun, mindset yang tertanam saat ini justru mendorong kita untuk dapat lebih produktif dibandingkan sebelum pandemi.

Padahal bukan hanya "advantage" yang kita dapatkan, seperti lebih banyak waktu untuk #dirumahaja. Namun, pandemi kali ini sudah dihadirkan satu paket yang berisi "advantage" dan "disadvantage".

Pada sadar gak sih kalau sebenernya pekerja-pekerja yang Work From Home itu jauh lebih sibuk dibandingkan dengan bekerja offline seperti biasanya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline