Lihat ke Halaman Asli

Imron Fhatoni

Belajar selamanya.

Usai Menonton Film "Aladdin"

Diperbarui: 31 Mei 2019   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Aladdin (Gambar: imdb)

Film Aladdin yang disutradarai Guy Ritchie sudah tayang di bioskop-bioskop. Sejak trailernya muncul di youtube, saya memang sudah meniatkan untuk menonton.

Film ini merupakan remake dari film animasi Disney tahun 1992 berjudul Aladdin yang diambil dari kisah rakyat Seribu Satu Malam. Aladdin dibintangi oleh Mena Massoud, Will Smith, Naomi Scott dan Marwan Kenzari.

Benang merah dari film ini mengisahkan seorang pemuda biasa bernama Alladin yang menemukan lampu ajaib berisi jin sakti dan seketika mengubah hidupnya.

Aladdin dikenal sebagai sosok pemuda miskin yang jatuh cinta kepada putri sultan bernama Jasmine. Pada suatu malam, ia hendak menyusup ke istana demi menemui sang putri. Penyamarannya pun terbongkar saat seorang yang bertugas sebagai penasehat sultan bernama Jafar memergoki Alladin.

Jafar merupakan karakter antagonis utama dalam film ini. Dia lah yang memaksa Alladin untuk memasuki sebuah gua berisi harta karun untuk menemukan lampu ajaib yang menyimpan jin sakti didalamnya.

Kisah Aladdin dan lampu ajaib mungkin tak asing lagi bagi pencinta fiksi. Di tangan Guy Ritchie dan kawan-kawan, film ini kembali disajikan dengan berbagai adegan romantis, kocak, dan menghibur.

Salah satu bagian yang saya senangi adalah ketika Jasmine dan Aladdin berkeliling dengan permadani ajaib sambil menyanyikan soundtrack animasi Aladdin yang ikonik berjudul "A Whole New World", tampil dalam wujud nyata.

Saya menyukai karakter Putri Jasmine yang diperankan Naomi Scott. Ia nampak cantik dan natural, terlebih saat mengenakan gaun khas putri sultan timur tengah. Jasmine memang memukau. Sepintas, wajahnya mirip Arohi dalam film Aashiqui.

Saya juga menyukai sosok Genie (Jin sakti) yang diperankan Will Smith. Ia sukses menampilkan karakter kocak, jenaka, dan jenius. Saya beberapa kali tertawa melihat aksi tingkah Ginie dalam film ini. Terutama saat Aladdin menyamar sebagai Sultan Ali dan hendak mempersunting Jasmine.

Versi live action Aladdin menyusul kegemilangan Cinderella dan Beauty and The Beast yang lebih dulu mendunia. Dengan desain produksi, artistik, kostum, riasan, serta ketepatan dalam memilih pemain, Guy Ritchie sukses membuat kisah dari Agrabah ini begitu bernyawa dan menghidupkan imajinasi. Satu hal yang mungkin sedikit mengganggu adalah karakter Jafar yang sejak awal tampak bengis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline