Lihat ke Halaman Asli

Mega Widyastuti

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Dikick Dosen #Diarykuliahkerja_2

Diperbarui: 16 November 2022   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ketika kamu memutuskan untuk kuliah sambil bekerja itu berarti kamu harus paham betul bahwasannya bukan hanya kemampuan kognitif yang perlu dibutuhkan, tapi juga mental yang tangguh dan fisik yang kuat.

Kemampuan kognitif diperlukan untuk mengatur manajemen waktu antara kuliah dan bekerja (terutama untuk yang bekerja dipabrik yang menerapkan sistem shift) dan memastikan semua tugas dapat dikerjakan dengan baik.

Mental yang tangguh diperlukan untuk memastikan dirimu tidak stress dengan tambahan tekanan hidup (karena biasanya individu yang bekerja adalah anak yang diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga).

Fisik yang kuat adalah hal utama untuk memastikan tubuhmu tetap sehat dan mampu menjalani rutinitas.

Aku mendaftar kuliah disebuah universitas yang menyediakan kelas sore-malam. Mayoritas mahasiswa dikelas ini adalah individu yang gap year atau merangkap bekerja. Alhamdulillah... saat aku mendaftar, perkuliahan masih menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Jadi, aku tidak terlalu membebani kesehatan fisikku. 

 Tempat kerjaku memberlakukan sistem 3 shift. Itu adalah masalah utama saat aku menjalani perkuliahan disemester 1.

Setiap dosen memiliki sistem kebijakan yang berbeda-beda. Ada yang memaklumi mahasiswanya yang sambil bekerja dengan memperbolehkan off camera saat kelas dimulai, ada yang tidak bisa memaklumi. Tidak ada kebijakan dari dosen yang lebih baik atau lebih buruk. Semuanya memiliki alasan atas kebijakannya masing-masing.

Saat itu, pekerjaanku sedang over production yang mengharuskan diriku untuk lembur. Aku mencoba untuk izin tidak mengikuti lembur, tapi atasanku tidak bisa memberikan keringanan karena memang tidak ada penggantinya. Alhasil, aku menjalani keduanya sekaligus.

Sebenarnya ini bukan masalah besar, kalau dosennya memaklumi. Tapi yang sedang menjadi masalah saat itu adalah dosen yang mengajar kebetulan memiliki kebijakan yang berbeda. Saat perkuliahan dimulai, dosen meminta semua mahasiswanya untuk on camera. 

Maka hampir semua mahasiswa mengaktifkan kameranya. Saat jumlah mahasiswa yang off camera bisa terhitung jari, dosen mulai memanggil nama mahasiswa satu persatu dan mengeluarkannya dari ruang zoom dan dianggap absen.

Masalah yang kedua adalah kebijakan kampus menetapkan mahasiswa yang tidak menghadiri perkuliahan lebih dari 3x untuk mengulang mata kuliah yang tidak dihadirinya tersebut disemester selanjutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline