Lihat ke Halaman Asli

Debat Pilkada DKI Jakarta Tidak Akan Memengaruhi Persepsi

Diperbarui: 14 April 2017   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jumlah swing voters sepertinya sudah berkurang drastis, melihat dari beberapa indikasi. Pertama Ahok terbukti dan secara sah berulangkali membuat umat Islam marah dan meradang. Terakhir video yang dibuat dengan sungguh-sungguh untuk membully dan mencela umat Islam pada akhirnya dihapus juga. Entah kenapa Ahok dan timses-nya sekarang baper dan gampang mellow. Buat apa buat pakai anggaran yang tidak sedikit pada akhirnya dihapus dari kanal resmi Ahok?

Yang kedua adalah perlawanan yang kian massif dari rakyat marginal yang menjadi amuk kebijakan Ahok. Nyaris semua penduduk yang dalam kekalutan pasca dihajar oleh pentungan Satpol PP, rumahnya dirubuhkan oleh backhoe dan kehilangan mata pencaharian akan lantang dan sungguh-sungguh untuk memastikan Ahok terjungkal di putaran kedua.

Dan yang ketiga adalah membangkangnya nyaris semua konstituen dari parpol pragmatis yang tergopoh-gopoh menyelamatkan kadernya di Kabinet Kerja Jokowi. Mulai dari PPP, PKB dan kemudian cari mukanya Ketua Umum Banser yang berharap barangkali ada berkah dari CSR yang bisa menjadi mitra bisnisnya.

Debat Pilkada yang dipandu oleh Ira Koesno semalam tidak begitu menggoyahkan iman para voters. Contoh terdeka adalah mertua penulis yang malahan pergi tidur sesaat acara debat akan dimulai. Ternyata ocehan Ahok dan Djarot yang berbusa-busa akan begini-begitu seperti mengontrol harga komoditas yang perhari ini masih jauh dari jangkauan harga beli rakyat dan mimpi-mimpi tentang Reklamasi yang sekian ratus trilyun. Pasangan ini lupa bahwa rakyat punya rekaman panjang tentang kebijakan mereka yang menyerap minim anggaran.

Bandul sudah berhenti berayun seperti beberapa pengurus cabang Nasdem yang berbondong-bondong menjadi timsesnya Anies - Sandi. Mereka lah yang lebih memahami realita yang ada di lapangan saat ini. Romi atau Djan Faridz yang sibuk memikirkan pantat mereka di Kabinet atau Gedung Dewan sepertinya lupa bahwa para tokoh yang menjadi panutan partai tersebut sudah memutuskan talaq atas pengkhianatan mereka kepada Islam.

Kalau saja hari ini Pilkada...sudah wassalam tuh pasangan Ahok - Djarot yang pro kapitalis tersebut!

Salam Anti Lupa Penguasa Lalim!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline