Lihat ke Halaman Asli

Mengenali Temperamen pada Anak

Diperbarui: 17 Februari 2020   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selama ini temperamen sering disalah artikan oleh kebanyakan orang. Mereka menganggap temperamen adalah suatu sikap yang mudah marah dan kesulitan menahan amarahnya. Akan tetapi, temperamen dalam arti sesungguhnya bukan begitu. Temperamen dalam arti sesungguhnya adalah karakteristik manusia dalam merespon hal-hal baru. Setiap manusia pasti memiliki karakteristik respon yang berbeda. Oleh karena itu, saya akan bahas lebih lanjut mengenai temperamen dalam artikel ini.


Temperamen secara biologis berfungsi sebagai pendekatan dan interaksi terhadap orang, objek ataupun situasi yang dihadapi. Namun, temperamen tidak hanya mempengaruhi bagaimana pendekatan atau reaksi manusia terhadap dunia luar tetapi juga bagaimana mereka mengatur fungsi mental, emosional dan perilaku mereka sendiri. Nah, temperamen itu menentukan inti dari perkembangan manusia yang sayangnya hal itu yang nantinya akan mempengaruhi kepribadian kita.


Stella Chess dan Alexander Thomas (1977;1991) mengemukakan pendapatnya dan membagi temperamen menjadi 3 kategori yakni :
1. Easy        : - mood positif
                        - rutinitas yang teratur
                        - terbiasa dan cepat beradaptasi dan mendapatkan pengalaman baru
2. Difficult : * memiliki reaksi negatif
                         * gampang menangis
                         * rutinitas tidak teratur dan lambat beradaptasi
3. Slow to Warm up : |> aktivitas cenderung rendah.                 

                                            |> terlihat agak negatif
                                            |> intensitas mood rendah


Itu dia pembagian kategori temperamen menurut Stella dan Thomas. Sebenarnya masih banyak lagi tokoh yang mengkategorikan temperamen. Akan tetapi akan kah lebih baik ketika kita mempelajarinya secara perlahan.


Temperamen perlu mendapat penanganan atau stimulus khusus. Oleh karena itu, setiap orang tua harus tau dan paham bagaimana mengasuh anak-anaknya. Temperamen dapat berubah seiring penanganan yang tepat. Sebagai orang tua yang paham akan kondisi anak maka nantinya anak diharapkan mampu tumbuh dan berkembang dengan kepribadiannya sendiri tanpa paksaan dari orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline