Lihat ke Halaman Asli

Welly Eru

Penulis

Menata Ulang Penggunaan Medsos untuk Kerja dan Ibadah yang Lebih Fokus

Diperbarui: 30 Maret 2024   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Galeri Pribadi

Dalam kesunyian dan kekhusyukan bulan Ramadan, aku menetapkan niatku bukan untuk meninggalkan media sosial sepenuhnya, melainkan mengurangi penggunaannya secara signifikan. Keputusanku ini bukan tanpa alasan: aku berambisi menemukan keseimbangan antara pekerjaanku dan waktu ibadah, serta memperkaya interaksi sosialku di dunia nyata. Ingin kukurangi suasana bising digital yang kerap menyita perhatianku, dan lebih bijaksana dalam memilah media sosial mana yang benar-benar penting untuk pekerjaanku.

Galeri Pribadi

Minggu Pertama: Navigasi Menuju Keseimbangan

Selama minggu pertama, aku menemukan diriku sering tergoda untuk menjelajahi beranda yang biasanya kubuka saat waktu senggang. Namun, kudisiplinkkan diri untuk membatasi kunjungan hanya pada saat-saat tertentu --sejenak di pagi dan sore hari. Aku memfokuskan interaksi media sosial hanya untuk keperluan pekerjaan, memilah dengan teliti apa yang mendesak dan apa yang bisa menunggu.

Galeri Pribadi

Minggu Kedua: Menyelami Kedalaman Interaksi Nyata

Memasuki minggu kedua Ramadan, perlahan aku terbiasa dengan rutinitas baru ini. Aku membatasi notifikasi hanya untuk pesan dan email kerja, sedangkan aplikasi media sosial yang tidak terkait langsung dengan pekerjaan tetap dalam keadaan diam. Senja berbuka bersama keluarga dan teman-teman menjadi lebih berarti, saat aku berbagi cerita dan pengalaman sehari-hari tanpa gangguan ponsel yang menderu.

Minggu Ketiga: Pengayaan Kualitas Profesional dan Spiritual

Di minggu ketiga ini, kejelasan mentalku meningkat, dan akupun merasa lebih produktif dalam bekerja. Aku menggunakan waktu yang sebelumnya tercurah pada media sosial untuk belajar dan mengasah keahlian profesional.

Dalam hubunganku dengan media sosial, aku menjadi lebih selektif, hanya mengikuti akun atau grup yang memberikan informasi dan jaringan yang mendukung pekerjaanku. Media sosial kini bertransformasi menjadi alat, bukan distraksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline