Lihat ke Halaman Asli

ikke wardah

Wanita Tangguh

Wamena, Siapa yang Membakar dan Merusak?

Diperbarui: 24 September 2019   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jakarta.tribunnews.com

Aksi pembakaran dan pengerusakan beberapa bangunan baik milik pemerintah maupun masyarakat sipil yang terjadi di wilayah Wamena akhir-akhir ini sungguh sangat memilukan hati semua masyarakat Indonesia, khususnya warga Wamena.

Entah apa yang dirasakan oleh sebagian warga disana, yang pasti mereka semua sungguh tidak menyangka kalau aksi tersebut menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Kepedihan dan kedukaan yang dirasakan oleh warga Wamena tentulah amat sangat dalam.

Menurut beberapa orang yang melihat langsung aksi demo berujung anarkis tersebut, ternyata demo dilakukan oleh sekelompok para remaja, bisa dikatakan mereka adalah pelajar dan mahasiswa.

Lebih parahnya lagi, ternyata demo telah disusupi oleh sekelompok orang yang selama ini sangat asing bagi warga Wamena.

Salah seorang warga Wamena menyebutkan bahwa ada beberapa orang telah melakukan provokasi dan juga terlibat dalam perusakan serta pembakaran gedung-gedung milik pemerintah dan juga bangunan milik warga sipil.

Mereka yang melakukan pembakaran dan pengerusakan secara fisik tidak terlihat sama sekali layaknya pelajar dan mahasiswa yang melakukan demo.

Beberapa saksi mata juga meyakini jika mereka adalah kelompok yang selama ini sering melakukan hasutan-hasutan kepada warga Wamena untuk tidak mengakui bahwa Papua adalah bukan dari Indonesia.

Tidak hanya itu saja, mereka juga sering mengancam warga dengan meminta uang dengan alasan untuk kebutuhan mereka namun tidak tahu kejelasannya untuk apa dana tersebut digunakan.

Salah satu tokoh masyarakat di Wamena dalam pernyataannya menyebutkan bahwasannya aksi demo yang dilakukan oleh sejumlah pelajar dan mahasiswa tersebut disulut oleh adanya isu yang disebarkan di media sosial.

Dampaknya banyak orang termakan isu atau berita tidak benar tersebut sehingga mereka tersulut dan terprovokasi. Jika melihat sumber konflik yang berawal dari isu simpang siur atau bisa dikatakan hoax, maka sangat disayangkan sekali, terlebih aksi demo tersebut sampai merenggut korban jiwa yang cukup banyak.

Perlu diketahui jika korban jiwa yang meninggal kebanyakan dari warga pendatang dan mereka tidak ada sangkut pautnya dengan politik kepentingan dari kelompok yang sengaja melakukan provokasi, artinya mereka dijadikan sebagai tumbal untuk melampiaskan nafsu kepentingan kelompok tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline