Lihat ke Halaman Asli

Fakta Mengejutkan Soal Jejak Karbon Spotify yang Wajib Kamu Tahu

Diperbarui: 4 Oktober 2025   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampilan Spotify (Sumber: Freepik)

Spotify kini menjadi bagian dari keseharian kita untuk mendengarkan musik favorit. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan streaming video musik di Spotify ternyata meninggalkan jejak karbon yang cukup besar bagi lingkungan? Dengan sekitar 675 juta pengguna aktif, ekspansi Spotify ke fitur video musik membuat jejak karbonnya diperkirakan terus meningkat.

Mengapa Video Musik Lebih Boros Karbon?

Berbeda dengan mendengarkan audio saja, streaming video musik memerlukan energi yang jauh lebih besar. Menurut The Carbon Trust, rata-rata streaming video di Eropa menghasilkan 55 gram COe (setara karbon dioksida) per jam---angka ini 50 kali lipat lebih tinggi dibanding streaming audio saja. Sebagai gambaran sederhana, emisi ini setara dengan memanaskan empat kantong popcorn di microwave.

Yang memperburuk situasi adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk iklan video yang disesuaikan dengan preferensi setiap pengguna. Setiap video akan sedikit berbeda, dan pemrosesan AI tambahan ini---yang harus menyesuaikan resolusi streaming---menambah jejak karbon secara signifikan.

Dulu, Spotify rutin menerbitkan laporan dampak lingkungan mereka. Namun sejak 2021, laporan-laporan tersebut tidak lagi lengkap, menunjukkan kurangnya transparansi perusahaan terhadap tanggung jawab lingkungan. Hal ini sejalan dengan kritik dari penulis Shoshanna Zuboff dalam bukunya The Age of Surveillance Capitalism, yang menyoroti kurangnya tanggung jawab lingkungan banyak perusahaan teknologi.

Jejak karbon dari streaming juga dipengaruhi oleh lokasi geografis dan sumber energi yang digunakan negara tersebut. Jerman, misalnya, memiliki jejak karbon streaming tertinggi di Eropa yaitu 76 gram COe per jam karena masih bergantung pada batu bara dan bahan bakar fosil. Sementara itu, Inggris mencatat 48 gram COe per jam berkat bauran energi yang mencakup gas alam dan energi terbarukan. Prancis memiliki angka terendah---hanya 10 gram COe per jam---karena menggunakan energi nuklir.

Konsep "Digital Sobriety"

Shift Project, sebuah lembaga think-tank asal Prancis, mengajak masyarakat menerapkan "digital sobriety"---yakni penggunaan teknologi digital secara sadar dan efisien demi keberlanjutan lingkungan. Sebagai contoh, riset menunjukkan bahwa Inggris bisa mengurangi emisi karbon lebih dari 16 ribu ton per tahun jika setiap orang dewasa mengurangi satu streaming video.

Tips Mendengarkan Musik yang Ramah Lingkungan

Meskipun video musik memiliki nilai budaya dan sosial yang penting---seperti mengangkat musisi dan ide yang terpinggirkan---kita tetap bisa menikmatinya dengan lebih bertanggung jawab. Berikut beberapa cara praktis untuk mengurangi jejak karbon dari kebiasaan mendengarkan musik:

  • Gunakan Wi-Fi daripada jaringan seluler (4G/5G)
  • Unduh dan simpan lagu favorit untuk pemutaran offline jika sering diputar berulang-ulang.
  • Gunakan penyimpanan lokal, bukan sistem berbasis cloud, untuk file musik dan video.
  • Nonaktifkan fitur auto-play dan hindari streaming latar belakang tanpa tujuan.
  • Ubah pengaturan default perangkat agar tidak selalu memutar dalam resolusi tinggi.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline