Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

[Novel] Di Penghujung Senja (7)

Diperbarui: 3 Februari 2017   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi : curatanhati

Nara mengaduk aduk bubur kacang hijaunya pelan alih-alih memakannya. Di sampingnya, duduk sahabatnya, Shia yang tengah asik mengutak-atik jam tangan G-Shock triple 10 hitam barunya yang terlihat begitu mencolok di lengannya yang ramping.

“Shi,” panggil Nara lirih.

“Hmm.” Pandangan Shia masih terpaku pada jam yang terkenal dengan fitur antiair itu, membelai dan mengaguminya.

“Kamu pernah lihat Jed ketemu sama cewek gak?” Nara bertanya hati-hati.

“Memangnya kenapa? Kok nanya aku.” Kini Shia mengembuskan napas dari mulutnya ke arah jam ber-body hitam itu yang membuat permukaan lensanya berembun sempurna. Ia lalu mengusapnya dengan selembar tisu yang menebarkan wangi bunga yang belum bisa ditebak jenisnya oleh Nara.

Dia begitu feminin.

“Kamu kan satu jurusan sama dia, satu kosan malah.”

“Oh iya.” Shia tertawa kecil, “Ada sih beberapa kali, aku lihat dia di kantin, di kantor pos, di mana lagi ya.” Shia tidak mengalihkan pandangannya dari jam tangan yang kabarnya adalah hadiah ulang tahun dari seseorang itu.

“Ceweknya sama?” Mendadak Nara merasa sangat penasaran. Kini ia turut memandangi jam yang bila diendus mungkin masih berbau pabrik itu.

“Ya iyalah, Jed kan gak terlalu banyak gaul sama cewek, persis kayak kamu,” Shia tertawa. “Kamu kakaknya kok gak tahu. Eh di kosan juga pernah lihat deh kayaknya,” lanjut Shia

“Di kosan?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline