Lihat ke Halaman Asli

Iin Rismawati

Freelancer

Memandang Langit

Diperbarui: 11 Februari 2019   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

memandang langit melipat rembulan di dada malam kelam

aku mencecap pahit kenangan dengan lidah melelerkan air liur

sebab tak dapat kuraih langit harapan dengan tangan dendam

aku melihat bintang di depan mata, ingin kuraih

kugenggam erat, menyimpan dalam jiwa penuh luka

agar cahayanya menembus gelap harap

dan nyeri. sembari memandang langit dengan mata lara

aku gelap bersama bintang yang redup. serupa burung

yang pulang ke sangkar, akupun terbang menyusuri jalan pulang

sayapku berat karena penuh beban kehidupan

namun di sangkar itu masih ada kau, Bu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline