Lihat ke Halaman Asli

Panca Sradha dalam Agama Hindu

Diperbarui: 18 April 2025   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setiap agama tentunya memiliki dasar keyakinan masing-masing, yang dimana dasar keyakinan tersebut menjadi landasan pokok dalam beragama. Dan setiap umat beragama wajib untuk menerapkannya. merupakan memahami Dasar dan keyakinan pondasi dalam berkeyakinan, semakin kuat keyakinan umat maka semakin kokoh keyakinan umat dalam beragama. Dalam menjalankan keyakinan agamanya, umat Hindu sangat menjunjung tinggi dasar-dasar kepercayaan yang dikenal sebagai Panca Sradha. Agama Hindu atau yang sering kita kenal dengan Hinduisme, berasal dari bahasa Sansekerta. Agama hindu ini mengajarkan kewajiban abadi yang harus dipatuhi oleh semua umatnya, tanpa memandang sekta, kasta, atau status sosial. Beberapa kewajiban tersebut meliputi kesucian, pengendalian diri, dan kejujuran. Lima dasar keyakinan ini menjadi pegangan yang kuat bagi umat Hindu dalam meyakini keberadaan Tuhan atau Sang Hyang Widhi WasaPanca Sradha artinya lima dasar kepercayaan atau keyakinan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk Hindu. Lima dasar keyakinan atau kepercayaan umat Hindu yaitu :

  • Percaya dengan adanya Sang Hyang Widhi
  • Percaya dengan adanya Atman,
  • Percaya dengan adanya Karma Phala,
  • Percaya dengan adanya Purnarbhawa/Rekarnasi,
  • Percaya dengan adanya Moksa.

Dalam kitab Yajur Weda XIX.30 yang berbunyi:

Çraddhaya satyam apnoti, 

çradham satye prajapatih 

Artinya: Dengan Sradha orang akan mencapai Tuhan, beliau menetapkan, dengan Sradha menuju Satya. Maksud dari sloka tersebut yaitu orang bisa mencapai Tuhan bila ia memiliki keyakinan yang kuat terhadap Tuhan-nya. Sradha atau keyakinan merupakan poin penting dalam beragama, sebab keyakinan menjadi dasar dalam beragama.

Panca Sradha merupakan inti ajaran kepercayaan dalam agama Hindu yang menjadi landasan utama bagi umat Hindu dalam menjalani kehidupan. Secara etimologis, istilah “Panca Sradha” berasal dari dua kata, yaitu “Panca” yang berarti lima dan “Sradha” yang berarti keyakinan atau kepercayaan. Dengan demikian, Panca Sradha dapat diartikan sebagai lima keyakinan pokok yang harus diyakini dan dipegang teguh oleh setiap umat Hindu.Dari Sradha atau keyakinan tersebut akan bisa membawa ke Satya, yaitu setia, jujur dan tanggung jawab. Dimana Satya merupakan sikap yang wajib dimiliki oleh seseorang. Dengan adanya sikap tersebut Panca Sradha merupakan lima kepercayaan umat Hindu, yang dimana bagian-bagiannya terdiri dari:

  • Percaya adanya Brahman atau Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan 

Dalam agama Hindu disebut sebagai Brahman. Dimana berarti keyakinan akan adanya Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Keyakinan akan adanya Tuhan sudah terdapat sejak manusia itu ada. Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa tidak Nampak oleh mata biasa namun Beliau ada. Sangat sulit untuk mendefinisikannya,karena Tuhan berpredikat serba Maha dan mengatasi segalanya. Tuhan adalah dari mana asal mula semua ini. Pengertian ini menunjukkan bahwa Tuhan Maha Upanisad mengajarkan Brahman memiliki dua aspek yaitu Saguna Brahman dan Nirguna Brahman.Nirguna Brahman ditujukan kepada para Jnani (orang yang memiliki kesadaran rohani atau orang yang tidak terikat oleh kesadaran fisik). Saguna Brahman diperuntukkan bagi para Ajnani atau orang yang masih diliputi kesadaran fisik.

  • Percaya adanya Atman

Percikan- percikan kecil dari Paramatma yaitu Ida Sanghyang Widhi Wasa yang berada dalam makhluk hidup disebut Atma. Atma di dalam badan manusia disebut Jiwatma yang menghidupkan manusia. Atma dengan badan diibaratkan seperti kusir dengan kereta. Kusir adalah Atma sedangkan kereta adalah badan. Demikian Atma itu menghidupi sarwa prani (makhluk) di alam semesta ini. Indria-indria manusia tidak dapat bergerak jika tidak ada Atma yang menghidupi tubuh kita.Jadi  Atma yang mendampingi tubuh kita. Atma yang berasal dari Brahma (Tuhan) sebagaimana halnya matahari dan atma sebagai sinarnya yang terpancar memasuki tubuh makhluk. Atman memberikan hidup kepada setiap makhluk, jika Atman meninggalkan badan maka manusia itu akan meninggal, Atman yang menghidupi badan disebut Jiwatman. Jiwatman dapat terpengaruh oleh karma atau hasil perbuatan di dunia ini. menyatakan bahwa penyebab hidup manusia yang utama adalah Atman, pada saat Dewa Brahma menciptakan tubuh Atman ada disetiap tubuh tersebut. Atman memenuhi segala yang ada dan menghidupi setiap makhluk, maka dapat dipastikan dalam menciptakan Sang Hyang Atman penciptaan tidak akan terjadi.

  • Percaya adanya Karma Phala

Setiap perbuatan yang dilakukan makluk hidup di dunia ini pasti ada hasilnya. Perbuatan baik akan mendapatkan kesenangan sedangkan perbuatan yang buruk akan mendapatkan kesusahan. Oleh karena itu setiap makluk hidup diharapkan oleh agama selalu melakukan hal yang baik agar memperoleh kedamaian dalam kehidupan. ajaran Karma Phala merupakan ajaran yang memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada umatnya akan adanya gerak atau aktivitas merupakan kesempatan yang paling besar dalam berbuat baik. Jadi bila menjadi manusia semasa hidupnya banyak berbuat baik maka kelahiran berikutnya akan meningkat kualitasnya. Dan juga sebaliknya bila semasa hidupnya banyak berbuat dosa maka kelahiran berikutnya akan menurun kualitasnya. Dalam Hindu, Karma Phala terbagi menjadi tiga macam yaitu:

  • Sanchita Karma Phala,
  • Prarabdha Karma Phala,dan
  • Kriyamana Karma Phala.

Sanchita Karma Phala merupakan hasil karma (perbuatan) yang dilakukan terdahulu, dan hasilnya masih dapat dinikmati pada kehidupan sekarang. Prarabdha Karma Phala merupakan bentuk hukum sebab akibat yang paling cepat dirasakan hasilnya. Prarabdha Karma Phala mengajarkan umat hindu untuk tetap berjalan pada jalan dharma (kebenaran). Kriyamana Karma Phala merupakan karma (perbuatan) yang dilakukan pada kehiupan sekarang dan pahalanya (hasilnya) dinikmati pada kehidupan yang akan datang.

  • Percaya adanya Purnarbhawa

 Kelahiran yang berulang-ulang ini membuat suka dan duka yang dialami didunia. Punarbahwa terjadi karena Jiwatman dipengaruhi oleh kenikmatan duniawi yang di ikuti oleh kelahiran kembali. Kelahiran kembali sebagai manusia adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan untuk memperbaiki diri agar lebih baik lagi. Punarbhawa adalah keyakinan bahwa semua mahluk hidup akan mengalami reingkarnasi. Reingkarnasi atau Punarbhawa di sebabkan karena hasil perbuatan mahluk hidup itu sendiri, baik yang ia lakukan pada saat ia menjalani hidup maupun apa yang ia lakukan pada saat ia menjalani kehidupan sebelumnya. Walaupun reingkarnasi Tuhan yang disebut sebagai Awatara, tetap ingat dengan kehidupan yang pernah dialaminya. Sedangkan manusia akan lupa terhadap kehidupannya terdahulu. Reingkarnasi sangat tergantung pada Karma Phala, sebab bila Phala (hasil) perbuatan orang tersebut baik maka orang tersebut memiliki peluang yang besar untuk tidak mengalami reingkarnasi lagi. Tapi, tentu saja hal tersebut tergantung seberapa banyak Karma baik yang ia lakukan.

  • Percaya adanya Moksa
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline