Lihat ke Halaman Asli

ida widiastuti

sedang belajar menulis jejak

Digitalisasi Potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Sebuah Literasi Digital

Diperbarui: 8 Agustus 2022   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada hari Minggu tanggal 7 Agustus 2022, Dr. H Sandiaga Salahudin Uno., BBA., MBA, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyampaikan kuliah umum dihadapan jajaran pimpinan Universitas Jember, perwakilan dosen, pemda jember, dan mahasiwa UNEJ dengan tema  Digitalisasi Potensi Pariwisata dan Ekonomi kreatif

 Diawali dengan pantun yang ditanggapi hangat oleh semua hadirin, mas mentri  Sandiaga menyampaikan dengan semangat konsepnya mengenai ekonomi kreatif. Sandiaga menyampaikan kondisi positif pelaku ekonomi kreatif di Indonesia  saat ini, menurutnya:

"Sektor ekonomi kreatif kita mulai menggeliat, telah berkontribusi 1300 trilyun atau 7,5 % dri PDB kita. Kita, sudah ada di posisi 3 besar di Dunia. Indonesia kalah dari Amerika dengan Holywood-nya, dan korea dengan K-POP Drama Koreanya."

 Namun Sandiaga yakin bila rakyat Indonesia mengurangi sedikit nonton drakor(drama korea), dan Nonton K-POP, serta banyak nonton film Indonesia seperti banyakin dngdut koplo, KKN Desa Penari, Ngeri-ngeri Sedap, dan sebagainya, dalam ukuran waktu 5 sampai 10 tahun kedepan  Indonesia bisa mengungguli Korea. Sandiaga sangat yakin karna melihat potensi digital yaang dimiliki Indonesia. Keyakinan tersembut disambut tepuk tangan meriah semua yang hadir yang sebagian besar adalah dosen dan mahasiswa.

"Dimana potensi kita? 210 juta pengguna aktif internet, salah satu yang tertinggi di dunia. 191 juta pengguna aktif medsos, dengan 77 % penetrasi internet dan tebak dari 18 jam waktu aktif, rata-rata perharinya aktif selama  8 jam 52 menit(9 jam kurang 8 menit) atau hampir 50% dari waktu aktifitas setiap harinya" lanjutnya.

Sandiaga kemudian menjelaskan langkah-langkah apa yang sudah dan akan terus diambil pemerintah dalam memanfaatkan potensi-potensi Digital tersebut. Menurutnya, 3 hal  pasca Pandemi yang Perlu dicatat adalah:

Satu, Life is digital.  Kita menghadapi digitalisasi di semua lini kehidupan kita. KIta harus mampu menggapai digital tersebut. 

Dua, Health is everything. Kesehatan itu diutamakan, dan menjadi faktor utama yang menentukan. Pengalaman selama pandemi, kesehatan dunia yang terganggu,  berpengaruh pada semua sektor.

Tiga, sustainability is the key. Keberlanjutan  adalah kunci. Sebuah usaha tentunya membutuhkan keberlanjutan yang terus diupayakan.

Memahami konsep memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan "life is digital", Sandiaga menyampaikan bahwa pemerintah  telah mengubah pola ekonomi indonesia ke depan yang tidak bisa dipisahkan dari digital. Pada mei 2020 Bapak Presiden  Jokowi meluncurkan program bangga buatan Indonesia.  3,7 juta UMKM yang teronboard di platform digital, 2022 mencapai 20 juta UMKM, akhir tahun 2023 diharapkan 30 juta UMKM bisa bergabung dalam Platform digital tersebut. Dan diharapkan meningkatkan ecommerce indonesia

"Ekonomi Indonesia saat ini bertumbuh kuartal kedua 5,54% dan untuk pertama kalinya pariwisata menyumbang No dua yakni  9,76%  pertumbuhannya.  Di sektor ekonomi kreatif, lahirlah saat ini juga lahir perusahaan-perusahaan rintisan (strat up).  Sekarang ini indonesia memiliki 2300 strat up  dengan omset 124 miliar US dolar. Kita ada di posisi ke -5 dunia. Di 2022 ada 13 stratup diantaranya Startup Unicorn(perusahan rintisan yang telah memiliki kapitalisasi  pasar 15 trilyun) dan dua dekacorn sperti goto dan  JNT ekspress, nilainya  nilainya sudah di atas 10 miliar US dolar atau 150 trilyun rupiah. Membawa indonesia sangat harum di kancah Indoenesia" tegasnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline