Kondisi negeri yang sedang mengalami pandemi Covid-19 ini membuat sebagian orang atau bahkan semua, tidak bisa melakukan mudik ke kampung halaman. Hal ini juga sejalan dengan imbauan pemerintah untuk tidak mudik pada musim lebaran tahun ini. Karena dikhawatirkan kepulangannya dapat membawa virus sehingga menular kepada anggota keluarganya.
Mudik online atau digital-lah menjadi solusinya. Bukan nama atau istilah baru sebenarnya mudik online ini, hanya saja waktu atau momennya saja yang berbeda. Online ini berarti berhubungan dengan jaringan internet di mana selalu berdampingan dengan kita. Sudah menjadi kebiasaan kita bukan? menggunakan internet untuk video call teman, rekan kerja, orangtua, bahkan pacar setiap hari.
Nah, kaitannya dengan memasukkan kata mudik sendiri, mudik identik dengan bulan Ramadan dan lebaran. Bukan kegiatan yang setiap hari kita lakukan. Mari kita coba telaah secara perkata definisnya mudik online ini. Menurut KBBI dan Badan Bahasa Kemdikbud, mudik berarti pulang ke kampung halaman dan dalam bahasa Indonesia istilah online dipadankan menjadi dalam jaringan (daring), yaitu perangkat elektronik yang terhubung ke jaringan internet.
Bisa kita simpulkan bahwa mudik online merupakan pulang ke kampung melalui internet. Eh gimana, gimana? Simpelnya begini kita tetap merasa pulang ke rumah, tetap merasakan nuansa lebaran, tetap dapat bermaaf-maaf, tapi melalui aplikasi yang terhubung internet. Seperti WhatsApp, Zoom, Skype, Line, Google Duo, Google Meet, Hangouts dan lainnya. Intinya kita sebisa mungkin memanfaatkan teknologi yang ada meskipun tidak bisa mudik seperti biasanya.
Jangan sampai dampak corona ini buat kita makin jauh dengan orang-orang terdekat.
Untuk melakukan mudik online ini ada beberapa hal yang mesti disiapin. Sayang dong kalau momen berharga (lebaran) ini nggak dipersiapkan secara maksimal.
Pertama, kuota internet. Kuota internet ini penting banget, nggak lucu dong lagi asyik-asyiknya video call lewat WhatsApp tiba-tiba kuotanya habis. Pastikan juga sinyal yang kamu miliki stabil, engga ilang-ilangan.
Kedua, THR atau angpau lebaran. Meskipun nggak bisa ketemu sanak saudara, kita masih bisa kok berbagi melalui online. Kalau memiliki rezeki berlebih, kamu bisa berbagi THR lewat e-wallet. Apalagi sekarang udah banyak pilihannya, ada Go-Pay, OVO, Dana, LinkAja atau bisa juga transfer ke rekening, hehe.
Ketiga, siapkan tisu. Saya jamin di momen lebaran kali ini bakal melow sekali. Bukan hanya karena tangis haru bermaaf-maafan, juga karena situasi yang membuat tidak bisa berjumpa. Apalagi bagi orang yang baru pertama kali lebaran tanpa keluarga. Sedih banget pasti. Awas pakainya tisu wajah ya, jangan tisu basah, hehe.
Selamat berlebaran teman-teman Kompasianer! Mohon maaf lahir dan batin.