Lihat ke Halaman Asli

Wagah Border dan Parade Simbol Rivalitas antara Dua Negara

Diperbarui: 23 Agustus 2016   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pakistan dan India yang telah terpisah sejak tahun 1947, yang kemudian Pakistan mendeklarasikan menjadi negara republik Islam dibawah kepimimpinan Ali Jinnah Founding Father tokoh revolusi Pakistan atau yang biasa disebut dengan Quaid Azam (pemimpin agung). Semenjak itu kedua negara ini telihat semakin bersaing dalam berbagai hal terutama dalam hal wilayah kekuasaan seperti Kashmir yang belum tuntas sampai saat ini.

Diantara perbatasan yang biasa dipakai para pelancong dan orang-orang yang mempunyai kepentingan untuk keluar masuk Pakistan – India adalah Wagah Border yang terletak 28 KM dari kota Amritsar India dan kurang lebih 50 KM dari kota Lahore Pakistan. Desa Wagah ini dibagi menjadi 2 bagian, bagian timur desa milik India sedangkan bagian barat berada di Pakistan. Wagah border merupakan satu-satunya perbatasan yang melintasi Pakistan dan India dan resmi diakses oleh kedua negara melalui jalur darat.

Ada sebuah tradisi yang sangat menarik antara kedua negara ini di perbatasan Wagah yang sudah lama dilakukan sejak tahun 1959 yaitu “Beating Retreat” juga dikenal sebagai upacara harian penurunan bendera dimana kedua pasukan keamanan Border Security Forces (India) dan Pakistan Rangers(Pakistan) sama-sama unjuk kehebatan 2 pasukan army mereka. Upacara yang menarik ini mengambil hati para wisatawan domestic bahkan mancanegara untuk turut ikut menyaksikan seremoni harian di perbatasan kedua negara ini.

Saat metahari akan terbenam, Wagah border mulai ramai dan terasa lebih hidup dengan semangat yang luar biasa yang dipenuhi energi nasionalis yang berada pada kedua sisi. Acara dimulai dengan memainkan lagu-lagu patriotic untuk mengenang para prajurit yang gagah berani yang telah memperjuangkan jiwa dan raga mereka untuk negara.

Tribun dari dua sisi mulai ramai bergemuruh oleh suara dan sorak-sorai teriakan ‘Jai Hind’ di tribun India dan ‘Pakistan Zindabad’ dari sisi yang berlawanan. 4 orang berada di tengah tribun untuk membakar semangat para pengunjung dan meramaikan suasana di masing-masing tribun, tak lupa yel-yel khas Pakistan “Pakistan ka mathlab kya La ilaha Illallah, Narra takbir Allahu Akbar” ramai bergemuruh di tribun Pakistan diselingi dengan lantunan ayat Al-Qur’an yang menyimbolkan bahwa Pakistan adalah negara republik islam yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

Beating retreat dimulai dengan parade baris-berbaris oleh tentara dari kedua sisi yang mengenakan pakaian khusus milik mereka, seragam coklat agak kekuningan dengan turban (India) dan tentara Pakistan Rangers yang menggunakan baju hitam. Satu prajurit infantri berdiri tegak disetiap sisi pintu gerbang lengkap mengenakan atribut prajurit serta senapan dan kacamata hitam. 

Setelah itu dengan segera gerbang wagah dari kedua sisi dibuka lebar sehingga telihat kedua tentara mendekati satu sama lain, suasana terlihat sengit seakan memberikan ancaman dan menunjukan kemarahan. Mereka berjabat tangan dan mulai menurunkan bendera masing masing negara secara bersamaan. 

Setelah bendera kedua negara selesai diturunkan suasana menjadi hening semua terpaku kepada pasukan pembawa bendera dan suara gemercik air yang begitu keras terdengar (saat hujan) dari setiap langkah para prajurit yang sama sama berlomba untuk mempertunjukan atraksi terbaik mereka dan memberikan kesan yang megah dari upacara mereka. 

Bendera dilipat rapi dan dibawa ke markas masing-masing diakhiri dengan jabat tangan terakhir antara tentara dari kedua sisi diikuti dengan penutupan kedua gerbang dan peniupan terompet untuk menandai akhir dari upacara besar ini. Yang menjadi khas dari upacara ini adalah kecepatan para prajurit yang mengikuti parade penurunan bendera dalam berjalan dengan mengangkat kaki mereka setinggi kepala bahkan lebih.

Di sisi lain wagah border merupakan gerbang besar dengan enkripsi nilai akan symbol kedua negara, juga panorama wagah yang indah bisa dinikmati di sore hari. Pertunjukan penurunan berdera ini jelas merupakan tontonan yang sangat menarik bagi kamu yang sedang ada di daerah Amritsar India atau Lahore Pakistan.

Waktu terbaik untuk mengunjungi wagah border adalah selama bulan November hingga Maret, karena cuaca yang dingin dan menyenangkan jika dibandingkan dengan musim panas yang rata-rata diatas standar suhu panas Indonesia. Juga biasanya para wisatawan dan backpacker asing menghindari musim panas yang mengurangi kenyamanan mereka dalam menikmati keindahan negeri 4 musim ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline