Lihat ke Halaman Asli

I Gede Sutarya

Penulis dan akademisi pada Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Omicron, Membangun Pariwisata Bali Berdikari

Diperbarui: 29 Desember 2021   04:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi wisatawan di Bali. (sumber: shutterstock.com/Davide+Angelini via kompas.com)

Setelah varian delta, virus corona memasuki varian omicron. Varian ini disebutkan lebih cepat menyebar sehingga banyak negara menutup perbatasannya. Mereka melakukan protokol kesehatan ketat kepada warga yang masuk ke negaranya. 

Banyak negara juga mensyaratkan protokol kesehatan yang sama bagi warganya yang ke luar negeri. Karena itu, industri pariwisata Bali kembali menghadapi masalah pada pengujung tahun 2021 ini. 

Memasuki tahun 2022 ini, isu omricon ini akan menjadi momok bagi pariwisata Bali sehingga harapan untuk kembali normal seperti sebelum corona menjadi sangat berat.

Gubernur Bali, Wayan Koster mengharapkan pariwisata Bali melupakan wisatawan mancanegara (wisman) untuk sementara waktu (JPPN.com, 19/12). 

Harapan ini cukup masuk akal sebab wisman mengalami kesulitan untuk bepergian. Pariwisata Bali diharapkan fokus untuk melayani wisatawan domestik. 

Kunjungan wisatawan domestik ke Bali tidak pernah surut seperti wisatawan mancanegara. Kunjungan wisatawan domestik ke Bali tahun 2017 berjumlah 8.7 juta, tahun 2018 berjumlah 9,7 juta, pada tahun 2019 berjumlah 10,5 juta, dan pada tahun 2020 berjumlah 4,59 juta (BPS Bali, 2021).

Pada tahun 2020 ketika kunjungan wisman menurun menjadi 1 juta lebih dari 6 juta lebih pada tahun 2019, wisatawan domestik mencatatkan kunjungan 4,59 juta di tengah ketatnya protokol kesehatan ketika itu (2020). 

Pada tahun 2021, wisman yang berkunjung ke Bali tercatat hanya 45 orang, sehingga pariwisata Bali hanya tergantung kepada wisatawan domestik yang pada masa-masa protokol kesehatan ketat pada sekitar bulan April 2021 tercatat 4.500 wisatawan domestik ke Bali (Merdeka.com, 27/4).

Pada tahun 2022, pariwisata Bali tampaknya juga akan masih tergantung kepada wisatawan domestik. 

Ketergantungan kepada wisatawan domestik merupakan rencana awal pariwisata Bali pada masa kolonial di mana Bali direncanakan menjadi tempat pelancongan bagi orang-orang yang berada di kota bisnis Surabaya, kemudian dari Batavia dan sisanya orang-orang Eropa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline