Lihat ke Halaman Asli

Husna Nadin Mayla Zulfa

if u can't do what u love, love what u do

Optimistis Membangun Usaha dan Meyakini Bahwa "Rezeki Tidak akan ke Mana"

Diperbarui: 15 Juni 2021   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. (salah satu produk yang diproduksi)

Al-agmaro namanya, sebuah usaha yang ditekuni oleh Agung. Berada di Sumberejo Bonang, Kabupaten Demak. "Al-agmaro adalah usaha kecil-kecilan yang saya tekuni semenjak tahun 2018 hingga sekarang, berupa dekorasi, parcel, mahar, cake, snack, dan kreasi," tutur Agung, sosok pemilik UMKM.

Usaha yang agung dirikan ini memiliki beberapa klasifikasi merek untuk produksi barang dan jasanya.  "Sebenarnya beberapa  jenis produk dan jasa  itu berbeda nama. Sebutan Al-agmaro saya ciptakan untuk menyebut nama produksi semua barang dan jasa yang saya kerjakan, sedangkan khusus produksi cake dan snack, saya beri label "SAE" yang berarti bagus dalam bahasa Indonesia," ujarnya

Agung juga menambahkan bahwa khusus produksi  Sae yang merupakan cake dan snack mulai dilakukan pada awal tahun 2020.

Agung melanjutkan, "ya.. awalnya sih inginmbekerja, tapi ada satu syarat yang belum terpenuhi untuk bekerja, jadinya ya sudah mantap mendirikan usaha saja.."

Setelah itu, Agung juga menjelaskan awal mula Ia mendirikan usaha ini. "Poduk dan jasa membuat parsel, dekorasi untuk berbagai acara, dan kreasi mahar pernikahan bermula ketika saya kerap membantu kakak  saya yang melayani jasa tersebut. Hingga akhirnya saya tekuni dan memberanikan diri membuka usaha ini," jelas Agung.

Dokpri. (Salah satu hasil produksi mahar untuk acara pernikahan)

Berbeda dengan jenis produk dan jasa lainnya, khusus produk cake dan snack yang diproduksi juga memiliki awal mula tersendiri. 

"Kalau untuk produk cake dan snack berawal dari  mengikui kegiatan BLK (Balai Latihan Kerja) pada bidang tata boga yang diselenggarakan oleh pemkab Demak. Pada kegiatan ini, saya mengikuti pelatihan, pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing 30 pertemuan.."

Berdasarkan pengalaman mengikuti BLK bidang Tata Boga inilah yang membuat Agung yakin untuk menerapkan  ilmunya secara langsung. "Menurut saya, ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan harus bermanfaat dan tidak sia-sia, akhirnya setelah berpikir panjang, saya berani untuk mendirikan usaha melayani pemesanan cake dan snack yang saya beri nama Sae ini," kata Agung.

Langkah awal yang dilakukan Agung adalah membagikan roti buatannya kepada kerabat dekat, dan para mentornya untuk mendapatkan kritik dan saran. 

"Saya bagikan buatan saya ke kerabat dekat, guru, dan mentornya saya. Hal ini saya lakukan guna mendapatkan saran dan kritik dari mereka dan kemudian saya mendapatkan bahan untuk evaluasi kedepannya," ujarnya

Setelah yakin untuk melayani pemesanan cake dan snack, kemudian terdapat pembeli dan pelanggan yang kemudian memberikan respon mengenai produk buatan Agung. "Saya selalu menanyakan penilaian berupa saran dan kritik jujur dari pembeli, saya juga selalu berpesan bahwa jika ada kekurangan dari segi kualitas, rasa, atau harga dan lainnya silakan sampaikan secara langsung ke saya agar usaha yang saya miliki menjadi lebih baik," tutur Agung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline