Lihat ke Halaman Asli

Djamaluddin Husita

TERVERIFIKASI

Memahami

Materi Gempa Bumi Semestinya Menjadi Mata Pelajaran di Sekolah

Diperbarui: 18 Januari 2021   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pri. Foto Lembah Geurutee (17/1/2021)

Indonesia adalah negara yang rawan gempa bumi. Faktor utamanya karena letak Indonesia di jalur pertemuan tiga lempeng dunia, yaitu lempeng Indo Australia, lempenng Eurasia, dan lempeng Asia Pasifik. Pergerakan dan pergesekan lempeng ini menyebabankan gempa  

Karena itu hampir di seluruh Provinsi/ daerah  di Indonesia pernah mengalami gempa. Terakhir terjadi di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat.

Akibat dari gempa yang terjadi tidak sedikit kerugian yang dialami masyarakat, baik harta benda dan korban jiwa di daerah yang mengalami gempa. Seperti yang kita saksikan saat ini di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat itu. Termasuk trauma yang dialami anak-anak. 

Pentingnya Pengetahuan Gempa Bumi

Karena begitu tinggi intensitas gempa begitu tinggi di Indonesia terkadang daya hancurnya besar. Semestinya, pengetahuan tentang gempa juga perlu diintensifkan.

Pengetahuan tentang gempa bumi bagi Bangsa Indonesia itu penting. Mulai dari bagaimana suatu daerah bisa mengalami gempa. Daerah-daerah mana tingkat kerawanannya tinggi. Kalau gempa tektonik bagaimana begitu juga tentang gempa vulkanik. Apa jenis gempa yang bisa mengakibatkan tsunami dan sebagainya.

Paling kurang seluruh rakyat Indonesia sudah hafal di luar kepala daerah-daerah mana saja yang peluang gempa besar. Atau bahkan daerah  yang dia tempati atau tinggal rawan gempa atau tidak. Termasuk bentuk rumah yang cocok untuk daerah yang rawan gempa.

Pengetahuan tentang gempa bumi bagi bangsa Indonesia selain untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Juga masyarakat lebih siap pada saat terjadi gempa. 

Ketidaksiapan masyarakat karena minim pengetahuan tentang gempa dan akibat yang ditimbulkannya. Membuat masyarakat tidak tahu harus berbuat apa. Sehingga, mestinya kerugian (khususnya korban jiwa) dapat diminilisasi tetapi tidak dapat dilakukan.

Sebagai contoh seperti yang terjadi di Aceh tahun 2004. Pada hal kalau masyarakat tahu bila terjadi gempa apalagi sampai dengan 9,8 skala Richter potensi terjadi tsunami sangat besar. Tetapi dari cerita korban yang hidup dan keluarga korban umumnya tidak tahu akan terjadi tsunami. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline