Lihat ke Halaman Asli

urwatul wusqo

astagfirullah

Taubat yang Belum Terlambat

Diperbarui: 6 Desember 2020   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

TAUBAT YANG BELUM TERLAMBAT
Kisah seorang pengedar narkoba cap kakap yang di penjara dan akan di beri hukuman mati.pada suatu hari di adakan pengajian yang dihadiri oleh seorang ustad yang menceritakan kisah ini kepada murid-muridnya.Ketika ust sedang mengisi kajian seorang napi yang memakai baju Koko putih dengan jenggot yang mulai memutih menangis dari awal  sampai akhir pengajian berlangsung.ust pun bertanya kepada salah satu penjaga penjara mengenai napi yang menangis saat pengajian berlangsung  tadi dan ingin bertemu dengannya.penjaga penjara itu menjawab.Seorang napi itu adalah pengedar narkoba cap kakap yang akan di hukuman mati beberapa hari lagi ,namun karena tak di idzinkan bertemu dengan napi tersebut, ust akhirnya langsung pulang .
Esok harinya napi itu di panggil oleh kapolksek dan di bacakan surut hukuman mati yang akan di laksanakan 2 hari setelah pembacaan isi surat tersebut .ia menangis mendengar isi surat tersebut. 2 hari sebelum hari penghukuman tiba ,ia rajin beribadah pagi siang dan malam juga mampu mengkhatamkan Al Qur'an 7 kali perhari.
Hari penghukuman tiba, ia di bawa ke TKP ,kedua tangannya di ikat dan akan di tutup kedua matanya. Sebelum ia di tembak  ,ia meminta 2 syarat , Syarat pertama : idzinkan saya mengucapkan kalimat .Syarat kedua : saat saya di tembak janganlah tutup mata saya ,agar saya dapat melihat dosa- dosa yang telah saya  perbuat selama ini.
Kedua syarat tersebut di setujui oleh polisi ,perhitungan di mulai .saat hitungan ke 5 ia mengucapkan kalimat kemudian ia di tembak.saat itu juga ia mengakhiri kehidupannya di dunia dengan wajah yang tersenyum.polisi melepas ikatan kedua tangannya dan mengangkatnya ke keranda .wajah nya terlihat tersenyum bahagia di sertakan keringat seperti biji-biji jagung di keningnya . menurut para ulama itu adalah ciri-ciri orang yang  meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah.
Semoga kita semua meninggal dunia dalm keadan khusnul khotimah.AMIN ALLAHHUMMA AMIN.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline