Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Mari Kita Berjuang bersama Tenaga Kesehatan

Diperbarui: 6 Juli 2021   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tenaga kesehatan, sumber: freepik

Sekarang hari ketiga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Saya tinggal di ibu kota. Tepatnya, Jakarta Pusat. Setiap hari saya baca berita. Memantau perkembangan seputar penanggulangan Covid-19.

Dari Kompas (04/07/2021), diterangkan bahwa pada 1 Juni, angka pemakaman dengan protokol Covid-19 di Jakarta hanya 16 kasus. Kondisi kematian di bawah 20 orang bertahan sampai minggu pertama Juni 2021. Namun, sepekan terakhir, keadaan menjadi meningkat. 

"Satu minggu terakhir di atas 250, 304, 301, 362, (puncak pada Sabtu, 3 Juli 2021) 392," kata Anies.

Itu data. Saya tidak menyangsikan, karena mengamati sendiri. Bagaimana setiap hari kerap terdengar lantang, berita perkabungan dari masjid terdekat kediaman saya. 

Selain itu, tidak sulit menemukan bendera kuning bertengger di sudut-sudut jalan, pertanda ada kedukaan. Saya mau bilang Jakarta -- tepatnya lokasi sekitar saya -- baik-baik saja, tidak mungkin. Terlalu banyak situasi menyanggah itu.

Pada sisi lain, sekali waktu ketika keluar berjalan kaki membeli peralatan mandi di warung kelontong terdekat, masih saya temukan orang dengan santai mengendarai motor tanpa masker. Satu helai masker pun tidak. Padahal sekarang sudah dianjurkan dua.

Spontan, tebersit pemikiran. Apa maksud orang itu? Apa tidak mendengar pengumuman masjid? Apa tidak membaca berita seputar Covid-19? Apa tidak tahu ada varian barunya? Atau, tetap masa bodoh meskipun tahu?

Keadaan rumah sakit

Masih dari Kompas (04/07/2021), Gubernur DKI Jakarta mengatakan, meski secara data terlihat masih ada kapasitas rumah sakit, namun kenyataannya banyak warga yang tidak mendapat tempat untuk perawatan Covid-19.

"Sekarang pun warga banyak warga yang tidak mendapatkan tempat (perawatan), menunggu, mengantre di ICU, kita menyaksikan betapa tantangan ini nyata," kata Anies.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline