Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Mengapa Respons Cepat Begitu Dibutuhkan Saat Bekerja Sekarang Ini?

Diperbarui: 7 Juni 2021   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi membalas pesan dengan respons cepat, sumber: dailyekspress

Seorang lelaki mengamati ponsel sedari tadi. Ia telah menuliskan sebuah perintah yang dikirimkan satu jam lalu. Melalui aplikasi Whatsapp (WA), perintah itu tertulis lengkap dan jelas.

Ia masih menunggu. Tanda di WA hanya centang dua berwarna hitam. Orang yang dia kirimkan pesan, belum membaca. Ia sedikit kesal, mengapa responnya lama sekali.

Corona membuat kebiasaan bekerja sebagian kita berubah. Jika dahulu semua bekerja dari kantor, sekarang, ada yang tetap bekerja dari kantor. Ada yang bekerja penuh dari rumah. Ada yang bergantian antara keduanya.

Dalam bekerja, pasti terjadi komunikasi antarpegawai. Selain kabar akan kesehatan yang terus dipantau dari hari ke hari, terutama adalah urusan pekerjaan. Bisa terjalin lewat telepon atau aplikasi perpesanan. Seringnya WA. Bahkan, ada grup WA khusus pekerjaan.

Komunikasi itu tentu diharap terjadi dua arah dan cepat. Baik yang memulai maupun yang membalas, keduanya nyambung dalam perkataan tertulis dan berhasil bekerja secara maya tanpa perlu tatap muka. 

Ya, kita memang masih dalam tahap meminimalisir kerumunan. Namun, tidak dapat dimungkiri, ada perilaku pegawai yang lambat dalam merespons. Entah karena alasan apa, hanya pegawai bersangkutan yang bisa menjawab.

Semisal, sedang di toilet. Atau, ditelepon orang. Atau, ponselnya rusak. Atau, ponselnya habis baterai -- untuk ini seharusnya tidak, saat jam kerja. Atau, alasan lain yang seyogianya masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan kepada atasan.

Ya, atasan sedikit banyak kesal jika bawahannya lambat merespons.

Respons cepat memang wajib hukumnya saat ini

Bagi kita para pekerja, respons cepat perlu mendapat perhatian untuk diterapkan menjadi kebiasaan bekerja. Ini begitu dibutuhkan. Tanpanya, masalah pekerjaan sulit teratasi baik. Beberapa pihak dirugikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline