Lihat ke Halaman Asli

Honing Alvianto Bana

Hidup adalah kesunyian masing-masing

Puisi | Sabda kepada Kota Dingin

Diperbarui: 24 April 2020   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timor Tengah Selatan (travel.detik.com)

I. Kembalilah

Seusai 9 purnama, 8 gerhana, dan ribuan senja berlalu. Aku masih disini mendambamu.

Serunyam itu diriku terjebak, dalam gigil dipinggir unggunan. Dari rumah-rumah tua di lembah-lembah Fatuulan.

Maka jika kau kembali...

Ijinkanlah aku bersumpah, pada batu-batu pemali disekitar Fatumnasi. Untuk menjadikanmu ibu pada tanahku.

Akanku goreskan kembali sajak-sajakku, tentang bibirmu yang begitu ranum. Dari pesisir Oetune yang begitu teduh.

Akanku minta para tetua adat disepanjang kampungku, untuk menyambutmu lewat syair-syair natoni. Tentang indahnya mencintaimu.

Maka kau harus kembali, manisku!

Kembali bersama semilir angin, dan reruntuhan hujan untuk mencintaiku. Agar kita bisa merayakan semua rasa dengan merdeka.

Karna kau adalah segenggam harapan, pada mata air dikaki mutis. Yang memberikan kehidupan pada semua makluk diatas tanahku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline