Lihat ke Halaman Asli

Honing Alvianto Bana

Hidup adalah kesunyian masing-masing

Mantra dari Puncak Mutis

Diperbarui: 27 Juni 2019   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo Credit:  Esti Renatalia Tanaem

Aku menyembah kepada semua diatas tanahku,

Kepada uis neno, kepada uis pah, dan kepada leluhurku.

Aku meminta izin kepada semua usif-usif diatas tanahku,

Maka izinkanlah aku sedikit mengungkapkan perasaanku untukmu, manisku:

Aku adalah kesadaran-kesadaran tak bersilsilah, yang melayang diatas rahim-rahim tempat kau berteduh.

Aku adalah kahyalan-khayalan penunggang kuda sepi, yang melilhami penenun-penenun dari hatimu yang sunyi.

Akulah yang pertama membalut tubuh mungilmu, dengan selimut-selimut lusuh tak tersentuh makna.

Akulah pelangi yang terbit dari matamu, setelah tetesan-tetesan embun membasahi pipimu yang jingga.

Aku adalah kabut-kabut kapas yang memelukmu dengan mesra, disaat musim-musim terlampau berat bagimu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline