Lihat ke Halaman Asli

Generasi Ramai Gelar, Miskin Karya?

Diperbarui: 2 Desember 2017   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://timeoutimeout.tumblr.com

Setelah menyimak kisah sejawat yang berkesempatan berada beberapa hari di RS Terapung Unair, saya mendapat sebuah pelajaran. 

Kepekaan, toleransi, tidak bisa diajarkan di dalam kelas ajar semata; perlu pengasahan, dialami, dirasakan.

Kami mengira daerah yang sudah mempunyai Rumah Sakit tipe B pun sudah mumpuni bagi warga sekitar. Awalnya. Tapi realita?

Tenaga kesehatan tidak dapat selalu di tempat. Fasilitas memadai, tapi jadwal tenaga kesehatan memang terlalu padat. Harus mengisi praktik di sana-sini meski jauh terbatas jarak. 

Belajar dari pelajaran yang saya dapat selama di ISMKI, masalah tenaga kedokteran Indonesia ada pada tiga hal; kualitas, kuantitas, distribusi. Ternyata ini masalah distribusi. 

Dampaknya? Pasien yang seharusnya mendapat operasi abdomen sederhana, meski ditanggung pemerintah, harus menunggu dokter dalam waktu yang tidak sebentar. Masalah. 

Di sini sejawat menjadi peka. Di luar zona aman, selalu ada mereka yang membutuhkan bantuan. Pun sekadar menyimak kisah penderita, itu pelajaran berharga. Bila kepekaan dan toleransi sudah diasah dengan baik, maka karya adalah hasil akhirnya.

Karya itu tidak bermakna sempit, tidak selalu berupa musik atau lukisan. Karya menurut KBBI adalah segala bentuk pekerjaan atau hasil perbuatan. Pun pengobatan adalah seni, adalah karya. Karya anda tenaga kesehatan ditunggu oleh mereka. Jangan terlalu sibuk mencari gelar panjang-panjang, hingga tak sempat menjalankan pengabdian.

untuk apa belajar meraih gelar 

tinggi-tinggi di perguruan tinggi

jika tidak ada dalam benak diri

turun merendah untuk rakyat sendiri

 

Sebagai penutup, izinkan saya mengutip dr. Ario Djatmiko, Sp.B Onk dalam bukunya, "Dilema Bangsaku",

"Ramai Gelar, Miskin Karya"

Tapi kita bukan generasi itu. Kita akan buktikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline