Lihat ke Halaman Asli

Hilman Idrus

Fotografer

Sepak Bola Indonesia "Mati Suri" Klub dan Pemain Merugi

Diperbarui: 25 November 2020   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para perwakilan pemain dari Klub Liga 1 2020. Foto Kompas.com

Setelah kompetisi Shoope Liga 1 2020 resmi dihentikan pada maret lalu, karena wabah virus corona mengancam tanah air. Semua klub diminta untuk merumahkan pelatih dan para pemain, langkah ini diambil demi menghindari mereka dari wabah virus mematikan tersebut. 

Walaupun begitu, segala hal terkait hak mereka tetap ditunaikan oleh klub. Namun, di satu sisi klub mengalami defisit anggaran, lantaran tidak ada pemasukan pada setiap pertandingan. 

Justru itu, ketika informasi bahwa kompetisi bakal diputar kembali pada 1 oktober 2020. Semua klub menyambut baik, dengan berharap ada pemasukan untuk mendongkrak keuangan klub. 

Namun, harapan itu kandas, setelah pihak kepolisian memberi sinyal bahwa Shoope Liga 1 belum bisa bergulir, alasan ini merujuk pada angka kasus covid-19 masih tinggi.

Pernyataan dari pihak kepolisian membuat semua klub harap-harap cemas, lantaran pada setiap hari menggelar latihan dan tentunya mengeluarkan anggaran yang begitu banyak untuk kepentingan menjaga kebugaran pemain serta gaji mereka tetap dibayarkan. 

Walaupun, format penggajian berubah---klub hanya membayar setengah dari total gaji yang mereka terima. Namun prinsipnya, baik klub maupun pemain sama-sama merugi. Dan, ini membuat sejumlah pemain asing memprotes dan memilih mengakhiri kontrak mereka.

Keputusan para legiun asing yang memilih hengkang mencari klub di luar Indonesia, tentunya bisa dipahami. Sebab, di masa pandemi pemasukan berkurang dapat mempengaruhi keuangan mereka, terlebih bagi mereka yang memboyong keluarganya untuk tinggal di Indonesia, begitu pun juga biaya hidup sanak keluarga sejumlah pemain asing di kampung halamannya bergantung pada pendapatan yang diperoleh suami mereka pada kompetisi shoope liga 1 2020.

Alasan inilah, sehingga ketidakjelasan kompetisi membuat sejumlah pemain asing memilih meninggalkan Indonesia dan mencari klub baru, agar kondisi keuangan mereka tetap stabil, dan ini memang sangat wajar serta manusiawi.

Seperti dikutip dari republikbobotoh.com, rabu (7/10/2020) setidaknya 10 klub kena imbas dari persoalan tersebut. Para legiun asing mereka memilih angkat kaki dari Indoensia, lantaran ketidakjelasan nasib Liga 1 2020. 

Klub tersebut diantaranya Arema FC.  Klub kebanggaan warga Malang Jawa Timur itu ditinggal Jonathan Bauman dan Oh In-Kyun karena keduanya tidak sepakat dengan renegosiasi kontrak pada masa pandemi covid-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline