Lihat ke Halaman Asli

Pengalamanku Sekolah Berangkat Jam 5 Pagi akibat Bimbel, Apakah Efektif?

Diperbarui: 2 Maret 2023   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Beberapa hari yang lalu, viral tentang sekolah di NTT masuk pukul 5 pagi. Padahal nih dulu aku berangkat dari rumah ke sekolah sewaktu kelas XII ya jam 5 pagi. Hal ini disebabkan jarak antara sekolah ku dengan rumah, jauh banget. 

Bimbel dimulai jam 5.30, sedangkan perjalananku menuju sekolah sekitar 30 menit. Belum macet, belum beli bensin, belum jemput temen yang kadang bareng. 

Yang aku rasakan ketika masuk jam segitu, udara duingin banget. Padahal udah pakai jaket, tetap aja nih dinginnya menusuk ke tulang. Selain itu, kabut yang tebal dan masih ada mempengaruhi jarak pandang. 

Ketika sampai di sekolah gimana? apakah banyak yang datang dan guru ontime? oh tidak!

Guru yang khusus bimbel, memang diwajibkan berangkat pagi. Tapi nih ada aja guru bimbel yang telat. Hampir 30 menit loh telatnya. Jadi bimbel dimulai pukul 06.00. Kalau guru telat saja dimaafkan dan dimaklumi, akan tetapi kalau murid yang telat, wow sudah merembet kemana-mana nih ceramahnya. 

Teman-teman ketika bimbel juga banyak yang telat, hal ini disebabkan jarak rumah yang jauh dan telatnya bangun tidur. Kalau telat sampai 3x akan terkena sanksi dari pihak sekolah. Biasanya sih hanya dinasehati saja. 

Tapi apakah efektif sih bimbel diadakan jam ke nol? menurut pendapatku tidak efektif sama sekali. 

Benar sih fresh karena belum memikirkan apa-apa, semua materi bisa masuk. Namun, tergantung pada guru nya. Apabila si guru ketika mengajar semangat, menjelaskan materi dengan jelas dan baik, materi akan masuk ke memori otak siswa. 

Akan tetapi, kalau guru yang mengajar saja malas, tidak bersemangat, kebanyakan mengeluh, udah deh siswa rasanya pingin tidur. Siswa udah bela-bela in loh berangkat jam 5 pagi dari sekolah, udah rela bangun pagi dan mandi walau air dingin. 

Tak hanya itu saja, faktor lainnya adalah sarapan. Siswa rata-rata nggak sarapan ketika bimbel, sehingga ketika diajak diskusi tentang soal atau materi, agak sedikit lemot dan malas, karena belum dapat amunisi. 

Siswa dilarang makan ketika bimbel, karena sama-sama menghargai dan menghormati guru dan siswa lainnya yang sama-sama nggak sarapan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline