Lihat ke Halaman Asli

Peluncuran Program "Jago Sinau" untuk Proses Belajar Mengajar di Lamongan selama Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 26 Oktober 2020   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jago Sinau merupakan gerakan belajar online bagi para pelajar di Lamongan melalui aplikasi Jagoapa, sehingga bisa memungkinkan siswa dapat mengakses serta belajar dimana saja dan kapan saja yang pasti memudahkan proses belajar di tengah pandemi Covid-19 saat ini. 

Gerakan Jago Sinau diluncurkan di Pendopo Lokatantra Pemkab Lamongan pada 10 September 2020 yang dihadiri oleh seluruh jajaran Forkopimda Lamongan. Untuk program ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan Smart Foundation dan penyedia aplikasi Jagoapa, dengan melengkapi materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum dan konteks pendidikan yang ada di Lamongan. 

Dan tentu saja program ini juga di apresiasi oleh Fadeli (Bupati Lamongan), terlebih ketika saat pandemi Covid-19 seperti yang sekarang, karena pembelajaran tatap muka belum dapat dipraktikkan secara normal seperti saat sebelum adanya pandemi.

Nah, untuk pengisi materinya adalah guru-guru terpilih dari tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Lamongan, sehingga seluruh siswa yang berada di Kabupaten Lamongan memiliki kesempatan yang sama untuk diajar oleh 210 guru pengisi materi yang telah terverifikasi Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan. 

Dengan diluncurkannya program Jago Sinau, Adi Suwito (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan) berharap tidak ada lagi siswa-siswi yang tertinggal dalam proses belajar mengajar, apalagi jikalau ada siswa yang sampai tidak belajar. Fadeli juga berharap agar program ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Lamongan dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di tengah pandemi Covid-19 serta dapat membawa dampak yang besar untuk dunia pendidikan dan mempercepat transformasi digital di Kabupaten Lamongan.

Jago Sinau merupakan wujud pelaksanaan sekolah tangguh di masa pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum diketahui kapan berakhirnya pandemi ini. Model pembelajaran ini juga bisa dijadikan model pembelajaran di masa depan dengan menuju digitalisasi, sekaligus agar pendidikan di Kabupaten Lamongan tetap produktif dalam soal pembelajaran meskipun pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh. 

Karena aplikasi ini juga diberikan gratis bagi semua pelajar dan guru di Kabupaten Lamongan, namun untuk yang diluar Kabupaten Lamongan masih berbayar. Aplikasi ini berguna untuk pelajar supaya tidak kesulitan dalam melaksakan belajar jarak jauh selama masa Pandemi Covid-19. 

Selain itu, dalam aplikasi ini juga sudah disematkan video tutorial sebagai panduan penggunaan aplikasi. Aplikasi Jagoapa ini bisa di operasionalkan dengan mudah, bersifat asinkron online, sehingga tidak banyak menghabiskan kuota dan pulsa. 

Adi Suwito (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan) menjelaskan bahwa program Jago Sinau dengan menggunakan aplikasi Jagoapa ini merupakan aplikasi offline yang di-online-kan. Sehingga, siswa bisa lebih mudah untuk belajar, dan lebih hemat kuota internet. Karena aplikasi ini bisa dibuka sewaktu-waktu, dan semua materi pelajaran tersedia di aplikasi ini. Ia juga berharap, aplikasi ini bisa menjawab tantangan di pandemi Covid-19 supaya seluruh kurikulum pendidikan bisa disampaikan kepada siswa dan harus tuntas.

Deddy Nordiawan (Direktur Smart Foundation) mengatakan bahwa aplikasi ini juga bisa dijadikan solusi jitu dalam pelaksanaan sistem pembelajaran jarak jauh, karena aplikasi ini di klaim dapat menampilkan materi yang terstruktur dan sesuai dengan kurikulum yang dilengkapi dengan evaluasi pembelajaran, sehingga siswa bisa merasakan proses pembelajaran seperti belajar di kelas pada umumnya. 

Deddy menambahkan, bahwa hal ini merupakan bentuk digitalisasi pendidikan yang bisa menjadi model pembelajaran yang tidak hanya di Lamongan saja, tetapi juga di seluruh Indonesia. Program Jago Sinau dapat menjadi solusi berbagai persoalan yang ditemui dalam penerapan pembelajaran jarak jauh. Jadi ini bisa mengatasi banyak hal, keterbatasan bandwidth, keterbatasan gadget, hingga keterbatasan guru yang saat ini kebingungan menggunakan pembelajaran jarak jauh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline